Bupati Tinjau Pembangunan Gedung DPRD Sleman

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Bupati Sleman Sri Purnomo meninjau pekerjaan pembangunan gedung DPRD Sleman, Selasa (15/12/2020). Dalam inspeksi itu bupati bersama Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta, Sekda Sleman Harda Kiswaya serta sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait.
Dalam kegiatan ini jajaran Pemkab Sleman tersebut memberikan beberapa masukan pada pihak pelaksana dari PT Adi Tekindo Perkasa menyangkut hasil pekerjaan yang dilakukannya. Selain pimpinan Dewan, Harda Kiswaya terlihat seksama mengamati proses finishing pekerjan pembangunan gedung ini. Sesekali di panggilnya PPK paket pekerjaan pembangunan gedung DPRD Sleman, Sukarmin serta pihak pelaksana.
Advertisement
Terlihat Harda maupun Ketua DPRD Sleman Haris Sutarta mengkoreksi dan mengkritisi keberadaan spot yang menurutnya masih kurang dari harapan.
Begitu pula dengan Bupati Sleman Sri Purnomo. Ia banyak bertanya dan mengamati detail ruangan mulai ruang fraksi partai, ruang rapat, maupun ruang paripurna. Termasuk keberadaan kamar mandi tak lepas dari pengamatan mereka.
Dalam kegiatan yang juga diikuti oleh sejumlah wartawan ini, Bupati Sleman Sri Purnomo, menyampaikan. Menjelang akhir pekerjaan ini mereka menunjukkan kekurangan-kekurangan yang harus dibenahi.
"Terutama dalam proses finishing itu, agar dibuat yang rapi dan simetris. Dimana tadi juga banyak disarankan oleh teman-teman pimpinan Dewan," terang Sri Purnomo.
Ia juga melihat adanya titik pengecatan yang belum rata. Sehingga harapannya sebelum diserahkan nanti. Tim pengawas untuk mengawasi agar jangan sampai ada yang terlewatkan.
Ketua DPRD Sleman Haris Sutarta menambahkan, gedung berlantai tiga ini nantinya untuk kegiatan perkantoran DPRD Sleman. Pada lantai paling atas gedung akan memiliki ruang khusus bagi UMKM Sleman. Dalam artian sekaligus digunakan untuk aktivitas ekonomi masyarakat.
Manager PT Ardi Tekindo Perkasa pada pekerjaan ini, Sri Untung mengatakan, pekerjaan gedung tinggal finising.
"Ini tadi tinggal sedikit sedikit komplaimen dari bapak Bupati. Salahsatunya terkait kerapian dan kebersihan," kata Untung.
Dirinya optimis hal ini bisa diselesaikan, mengingat persoalan tersebut hanya terjadi dilantai tiga. Sedangkan terkait pekerjaan yang belum selesai, ia juga optimis nanti pada tanggal 30 Desember 2020, bisa selesai semua. Karena semua barang pengadaan sudah ada di lantai satu, berupa meubel, kursi, karpet, lampu maupun sound system.
"Tinggal menunggu tiga atau empat hari selesainya pekerjaan plafon akustik. Setelah itu bisa mengeset karpet meja dan juga kursi," jelasnya.
Selain ia sebut pihaknya siap melakukan perbaikan atau bahkan membongkar jika memang diperlukan, sesuai yang ditunjukkan oleh pengawas.
"Prinsipnya kita akan memberikan yang terbaik untuk gedung ini, bagi Pemkab Sleman," pungkas Sri Untung.
Perlu diketahui, menurut keterangan PPK pembangunan gedung DPRD Sleman, Sukarmin. Kontrak semula proyek ini sebesar Rp 91. 856.466.000 kemudian dilakukan adendum anggaran sebesar 10 persen. Sehingga nilai kontraknya menjadi Rp 101.042.112.000
" Dalam prosesnya tidak ada andendum waktu, pekerjaan berjalan sesuai kontrak awal hingga batas waktu pelaksanaan 30 Desember 2020.
Andendum hanya terkait penambahan biaya nilai kontrak," ungkap Sukarmin yang biasa dipanggil Karmin.
Ia sebutkan sampai Senin (15/12/2020) realisasi progres gedung DPRD Sleman mencapai 96,2050 persen. Waktu yang telah digunakan 365 hari, sehingga masih ada sisa waktu 15 hari. Sedangkan kendalanya adalah curah hujan dan pandemi Covid-19. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |