Pemerintahan

Sidak PPKM Industri, Plt Bupati Sidoarjo Minta Fasilitas Prokes Ditambah

Rabu, 20 Januari 2021 - 16:26 | 65.10k
PJ Bupati Sidoarjo, Hudiyono melakukan sidak PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarkat) dalam rangka penerapan protokol kesehatan (Prokes) di salah satu industri yang berada di kecamatan Gedangan.Foto kominfo sidoarjo for times indonesia
PJ Bupati Sidoarjo, Hudiyono melakukan sidak PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarkat) dalam rangka penerapan protokol kesehatan (Prokes) di salah satu industri yang berada di kecamatan Gedangan.Foto kominfo sidoarjo for times indonesia
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Plt Bupati Sidoarjo, Hudiyono melakukan sidak PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarkat) dalam rangka penerapan protokol kesehatan (Prokes) di salah satu industri yang berada di kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo.

Hudiyono menemukan kurangnya fasilitas Prokes seperti tempat cuci tangan dan thermogun. Rabu, (20/1/2021). Cak Hud, sapaan akrabnya, minta kepada manajemen untuk memperbanyak tempat cuci tangan terutama di pintu pos penjagaan satpam. Karena tempat cuci yang tersedia hanya ada satu.

Advertisement

Hudiyono 2

"Minimal ditambah lagi lima tempat cuci tangan, kalau hanya satu yang ada di pintu pos ini masih kurang nanti malah menyebabkan kerumunan. Termasuk Thermogun juga kurang kalau hanya lima, ditambah lagi minimal ada 10 unit", ujar Cak Hud.

Didampingi Camat dan Kapolsek serta danramil Gedangan, satu persatu di cek mulai dari jalur karyawan masuk ke area pabrik sampai ke tempat kerja.

Menurutnya, secara umum industri ini sudah menerapkan protokol kesehatan dan sudah patuh aturan PPKM. Jalan akses masuk dan keluar sudah dipisah.

"Mereka juga punya aplikasi khusus untuk karyawannya yang bisa mendeteksi. Aplikasi ini semacam E-Hac yang biasa dipakai pemerintah untuk mengecek kondisi penumpang di bandara", katanya.

Hudiyono 3

Semetara itu, HRD PT. Pakarti Riken Indonesia (Parin), Lucy Retnosari mengaku tidak ada persiapan sama sekali dengan kedatangan Pj Bupati Sidoarjo karena tidak ada pemberitahuan. Meski begitu, Lucy menjawab satu persatu apa yang ditanyakan PJ Bupati Hudiyono aturan Prokes yang diterapkan Parin.

Lucy akan menindaklanjuti masukan dari PJ Bupati Sidoarjo yang minta agar fasilitas Prokes ditambah. Dengan jumlah 800 karyawan, Cak Hud minta ada penerapan physical distancing.

Dari pantauan sidak di lapangan, PT. Parin termasuk industri bukan padat karya. Di tempat produksi sudah menerapkan jaga jarak, jarak antar karyawan lebih dari dua meter, pemberlakukan jam kerja juga dilakukan.

PT. Parin menerapkan aturan cukup ketat, setiap pegawai yang memiliki keluhan demam dan batuk termasuk panas tinggi maka tidak diperbolehkan masuk kerja. Perusahaannya juga kerjasama dengan rumah sakit swasta di Sidoarjo untuk tes swab kepada karyawan yang diindikasikan gejala seperti Covid-19.

Ia mengaku pihaknya akan segera menindaklanjuti permintaan Plt Bupati dengan menambah tempat cuci tangan dan thermogun. Perusahaannya sudah menerapkan prokes cukup ketat, juga ada aplikasi khusus untuk mengecek kondisi kesehatan setiap karyawan.

Jika kondisinya baik ada tanda jempol berdiri, jika kondisi kesehatannya ada masalah ada tanda jempol mengarah ke bawah. Untuk karyawan yang dinilai jempol ke bawah tidak boleh masuk kerja, harus periksa dulu ke rumah sakit.

"Kita kerjasama dengan dua rumah sakit, termasuk layanan tes swab bagi karyawan yang ada indikasi gejala Covid-19," papar Lucy dalam sidak PPKM Industri di Kabupaten Sidoarjo yang dilakukan Plt Bupati Sidoarjo Hudiyono. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES