Status Kewarganegaraannya Disoal, Orient Riwu Kore Mengaku WNI

TIMESINDONESIA, SABU RAIJUA – Orient Riwu Kore, Bupati terpilih Kabupaten Sabu Raijua, NTT yang sempat viral soal status kewarganegaraan asingnya, mengaku bahwa dirinya adalah Warga Negara Indonesia (WNI) asli karena ia dilahirkan di Kota Kupang NTT.
"Soal status saya yang sempat viral dan dipersoalkan. Saya orang Sabu asli dari NTT yang dilahirkan di Kupang," kata Orient melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (6/2/2021).
Advertisement
Ia mengaku, jika dirinya sejak kecil bersekolah di SD hingga perguruan tinggi dan terakhir menyelesaikan studi S1 di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dan merupakan keturunan suku Sabu.
Oleh sebab ia sangat cinta Indonesia dan ingin kembali untuk mengabdi di tempat kelahirannya di Pulau Sabu Raijua. "Sabu adalah tempat nenek moyang saya dan saya ingin kembali untuk mengabdi di tanah kelahiran saya di Sabu," ujarnya.
Sebagai bukti kecintaannya kepada NKRI, hingga saat ini masih memiliki KTP, NIK dan KK berstatus WNI walaupun bekerja di Amerika namun masih bolak balik ke Indonesia untuk menjenguk orang tua dan keluarga, baik di Kupang maupun di Sabu Raijua.
Bahkan ia tercatat secara resmi di database kependudukan pada Ditjen Dukcapil.
"Ada aturan Imigrasi di Amerika jika seorang warga negara berproses menjadi pejabat publik, politisi atau angkatan bersenjata di negara lain, maka secara otomatis kewarganegaraannya gugur," tandasnya.
Orient menjelaskan, ia datang ke NTT untuk mengikuti Pilbup Sabu Raijua dengan mengikuti semua persyaratan dalam UU Pilkada, mulai dari dokumen kependudukan hingga mengikuti seluruh tahapan yang dilaksanakan penyelenggara Pilkada.
"Saya telah mengikuti semua tahapan Pilkada dan proses dari partai politik dari tingkat daerah sampai pusat yang ditetapkan DPP PDIP, Demokrat dan Gerindra sebagai calon semua tahapan saya lewati," ungkapnya.
Orient mengaku, terpanggil kembali ke Sabu Raijua karena amanat orang tuanya ketika sukses tak lupa membangun kampung halamannya. Selain itu ia telah bekerja di negara lain sekitar 20 tahun untuk mencari pengalaman.
Ia pribadi merasa prihatin kondisi Sabu Raijua yang sudah 12 tahun menjadi Kabupaten tapi tetap terbelakang. Banyak masalah yang terjadi seperti korupsi, pembangunan mangkrak, pendidikan dan kesehatan, BBM sulit, mahalnya kebutuhan pokok dan tingkat kemiskinan terus meningkat.
"Maka hal ini yang menjadi prioritas program serta meningkatkan PAD. Saya berharap teman-teman wartawan dan Pemerintah Pusat dapat melihatnya sendiri kondisi Kabupaten Sabu Raijua," ungkap Bupati terpilih Sabu Raijua, Orient Riwu Kore. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |