Pemerintahan

Jubir Menko Luhut Binsar Panjaitan Bantah Ambil Keuntungan Dalam Tes PCR

Rabu, 03 November 2021 - 23:58 | 58.84k
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. (FOTO: Dok. Kemenko PMK)
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. (FOTO: Dok. Kemenko PMK)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, Jodi Mahardi mengatakan Luhut tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dan terlibat dari permainan tes PCR yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Jodi menjelaskan, pada masa-masa awal pandemi tahun lalu, Indonesia masih terkendala dalam hal penyediaan tes Covid-19 untuk masyarakat. GSI ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis. Bahkan hingga saat ini tidak ada pembagian keuntungan dalam bentuk dividen maupun dalam bentuk lain kepada pemegang sahamnya.

Advertisement

Jodi-Mahardi.jpgJubir Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Jodi Mahardi. (FOTO: Instagram Jodi Mahardi) 

“Keuntungan GSI justru banyak digunakan untuk memberikan tes swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan petugas kesehatan di garda terdepan, termasuk di wisma atlet,“ ucap Jodi, Rabu (03/11/2021).

Jodi menerangkan, partisipasi dari pak Luhut di GSI ini adalah bagian dari upaya yang bisa dilakukan untuk membantu penanganan pandemi pada masa-masa awal dulu. Pak Luhut juga kerap memberikan bantuan untuk berbagai kepentingan pengembangan Sumber Daya Manusia serta Research and Development di berbagai bidang. Seperti yang juga dilakukannya untuk Nusantic, salah satu startup di bidang bioscience, untuk mengembangkan reagen PCR buatan anak bangsa yang saat ini telah mulai diproduksi oleh Biofarma.

Tak hanya itu, lanjut Jodi, Pak Luhut dan rekan-rekan lainnya juga mengumpulkan donasi untuk kemudian menyumbangkan fasilitas test PCR kepada setidaknya 7 fakultas kedokteran di Indonesia, terdiri dari fakultas kedokteran UI, Unpad, Undip, UGM, Unair, Udayana, dan USU. Nilai donasi ini mencapai lebih dari Rp60 miliar.

“Pak Luhut tidak pernah mau membuka hal-hal yang sifatnya sumbangan seperti ini. Tapi silahkan saja dicek. Ini terpaksa kami buka supaya bisa menjadi pelajaran, karena kita tidak ingin ke depan ketika ada orang-orang di negeri ini yang berniat tulus untuk membantu jadi berpikir dua kali karena takut mendapat tuduhan macam-macam seperti ini,” tandas Juru Bicara Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Jodi Mahardi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES