Pemerintahan

Wow, NGO Internasional Akan Danai Pengelolaan Sampah Terpadu di Banyuwangi

Jumat, 03 Juni 2022 - 14:29 | 72.48k
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat menjelaskan potensi Banyuwangi (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat menjelaskan potensi Banyuwangi (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) oleh Systemiq, NGO internasional dan didanai pemerintah Norwegia akan menjangkau desa-desa yang ada di lima kecamatan di sekitar Songgon, Banyuwangi.

Pembangunan TPST di Desa Balak, Songgon ini merupakan perluasan program STOP (Stop Tapping Ocean Plastic) yang sebelumnya dijalankan di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Advertisement

Bupati Ipuk Fiestiandani telah bertemu pihak Systemiq beberapa waktu lalu saat mereka berkunjung ke Banyuwangi. Yakni CEO sekaligus Managing Partner Systemiq, Taraneh Azzad, dari London, Inggris; Director Waste Operation, Jason Hale; Director Project STOP, Mike Webster; serta mitra Systemiq, Ben Dixon dan Joi Danielson.

Ipuk-Fiestiandani-b197d005ce20543c6.jpg

"Systemiq telah berpengalaman di Muncar mendampingi pengelolaan sampah oleh warga sejak 2018 lalu. Berbekal pengalaman itulah, kami percaya dengan perluasan program ini ke lima wilayah kecamatan maka pengendalian sampah bisa berjalan dengan baik. Layaknya di Muncar yang mendapat respon baik dari warga," kata Ipuk, Kamis (2/6/2022).

Project STOP diawali dari Muncar pada 2018. Pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar ini telah menjangkau 7.500 KK dari empat desa di Muncar.

Salah satu dampaknya, di desa tersebut tidak lagi terjadi banjir. Bahkan sampah plastiknya telah diekspor ke Autria untuk didaur ulang. Saat ini, program tersebut dikembangkan dengan skala yang lebih luas. Melalui program bertajuk Banyuwangi Hijau, skalanya akan menjangkau lima kecamatan.

"Dengan program yang kita kelola bersama Systemiq ini, kita berharap dapat berkontribusi sebesar 19,5 persen dari penanganan kebocoran sampah di Banyuwangi pada 2024," kata Ipuk.

Dalam rangka pembangunan tersebut, Ipuk berharap gedung TPST di Songgon bisa mengadopsi arsitektur Banyuwangi dan pengelolaannya melibatkan warga Banyuwangi.

"Selain itu, saya berharap TPST nanti tidak hanya menjadi tempat pengolahan sampah saja, namun manajemen penanganannya juga lebih advance mengingat kapasitasnya yang juga lebih besar. Kita harap, di TPST ini sampah yang diolah juga bisa diekspor seperti yang di Muncar," jelas Ipuk.

Ipuk-Fiestiandani-Cdd0e284c8d968593.jpg

CEO sekaligus Managing Partner Systemiq Taraneh Azzad mengaku sangat mengapresiasi kerja sama dengan Banyuwangi selama ini. Menurutnya, antusiasme pemkab dan warga mendorong program ini berjalan dengan baik.

"Untuk itu, kami terus melanjutkan program ini, bahkan memperluas skala kerjanya. Kami saat ini akan membangun TPST di Desa Balak, Songgon yang diharapkan menjangkau desa-desa yang ada di 5 kecamatan sekitar," kata Taraneh.

Taraneh menjelaskan bahwa program yang dijalankannya tidak hanya sekedar membangun TPST saja, namun lebih dari itu juga pendampingan ke warga bagaimana melakukan manajemen pengelolaan sampah yang tujuan besarnya adalah merubah perilaku masyarakat terkait sampah.

"Tak hanya sekadar membangun fasilitas, tapi warga juga kami dampingi dan edukasi. Sebab pengembangan fasilitas akan berhasil, apabila kita bisa merubah perilaku orang sehari-hari. Bahkan, kalau ini semua berjalan dengan baik, rencana juga akan kami perluas lagi cakupan areanya," tuturnya terkait pembangunan TPST di Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES