Pemerintahan

12 Kecamatan Berpotensi Tanah Longsor, Ini Langkah Pemkab Pacitan

Jumat, 17 Juni 2022 - 10:25 | 49.35k
Kondisi salah satu titik wilayah Pacitan yang kerap terjadi bencana tanah longsor. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kondisi salah satu titik wilayah Pacitan yang kerap terjadi bencana tanah longsor. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITANPemkab Pacitan Jawa Timur melalui BPBD berupaya melakukan pencegahan sejak dini terkait 12 kecamatan memiliki potensi bencana tanah longsor. 

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko mengatakan salah satu pencegahan itu dengan cara reboisasi atau penanaman hutan kembali sehingga resiko tanah longsor di area pegunungan dan perbukitan dapat dikurangi. 

"Sementara ini kita bertumpu pada penanaman kembali hutan yang sudah gundul agar dapat berfungsi dengan baik, yakni sesuai dengan peruntukannya lagi," katanya, Jumat (17/6/2022). 

Menurut Erwin, program sosialisasi Desa Tangguh saat ini perlu ditingkatkan kembali terutama pada daerah yang kerap mengalami tanah longsor seperti di Kecamatan Tulakan, Tegalombo, Bandar dan Punung. 

tanah-longsor-c.jpgKalaksa BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

"Kalau daerah longsor, di peta bencana semua kecamatan ada, yang kita genjot saat ini program sosialisasi Desa Tangguh," terangnya kepada TIMES Indonesia. 

Berbicara anggaran, pihaknya belum bisa mengkalkulasi berapa jumlah yang dibutuhkan untuk pencegahan dan penanganan bencana alam di Kabupaten Pacitan. 

"Terkait anggaran, itu yang tahu berapa jumlahnya di BKD, karena posnya masuk bantuan tidak terduga (BTT)," jelas pria yang pernah menjabat sebagai Camat Tegalombo itu. 

Selain itu, ia juga sudah memberikan surat himbauan kepada masing-masing wilayah kecamatan untuk waspada tanah longsor jika terjadi hujan deras dalam waktu yang lama. 

"Iya, kita juga sudah bersurat kepada wilayah berisi himbauan untuk waspada tanah longsor saat hujan lebat lebih dari 3 jam. Terutama bagi rumah-rumah warga di lereng perbukitan," ucap Kalaksa BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko. 

Sebagai informasi, kondisi curah hujan yang terjadi di Pacitan akhir-akhir ini akibat dari La Nina dan diperkirakan puncaknya hingga akhir Juni 2022 ini. "Dampaknya berpengaruh bagi sektor pertanian, kesehatan bahkan bencana alam. Masyarakat perlu berhati-hati," ujarnya terkait 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan berpotensi rawan tanah longsor. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES