Pemerintahan

Bahas Sedimen Lumpur, Kementerian PUPR Ingatkan Indonesia Power Hindari Pencemaran Sungai Serayu

Sabtu, 02 Juli 2022 - 09:44 | 58.65k
Dewan sumber daya air Nasional kementrian PUPR mengecek Bendungan Mrica yang dikelola oleh Indonesia power. (FOTO: Eddy For TIMES Indonesia)
Dewan sumber daya air Nasional kementrian PUPR mengecek Bendungan Mrica yang dikelola oleh Indonesia power. (FOTO: Eddy For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Dampak penggelontoran sedimen lumpur di sungai Serayu awal bulan April 2022 setidaknya sebanyak dua kali yang mengakibatkan dampak kematian jutaan ikan dan rusaknya ekosistem sungai Serayu.

Dalam rilisnya, Eddy Wahono Forum Rembug Masyarakat Pengelolaan Sumber Daya Air Serayu Hilir yang diterima TIMES Indonesia, Sabtu (2/7/2022) Kejadian tersebut juga berakibat lumpuhnya pasokan air PDAM di kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap serta menyebabkan dua dermaga wisata di sungai serayu tidak beroperasi sampai saat ini.

Advertisement

Dewan-sumber-daya-air-Nasional-b.jpg

Eddy juga menyebut terhambatnya musim tanam dua pada bulan April akibat ditutupnya saluran irigasi Serayu yang mengaliri 20 ribu hektar sawah di Kabupaten Kebumen, Banyumas dan Cilacap.

"Saat itu karena kepekatan air sungai yang melebihi ambang batas mencapai 106.000 NTU pada awal bulan merupakan dampak dua kali penggelontoran lumpur PLTA Indonesia Power Mrica Banjarnegara," kata Eddy Wahono.

Kejadian tersebut ditanggapi oleh Dewan Sumber Daya Air Nasional Kementrian PUPR  yang pada tanggal 29 - 30 Juni 2022 mengecek Bendungan Mrica yang dikelola oleh Indonesia Power.

Akibat kejadian yang menghebohkan masyarakat sekitar, pada tanggal 30 Juni 2022 dilakukan pertemuan diskusi membahas langkah pembuatan kebijakan penanganan agar tidak terulang adanya pencemaran.

Dewan-sumber-daya-air-Nasional-c.jpg

"Saat itu yang hadir Pemda Banyumas  Dr Ir Irawadi Ces, Balai besar wilayah sungai Serayu Opak, Indonesia Power, perwakilan masyarakat dari Forum Rembug Masyarakat pengelolaan Sumber Daya Air Serayu Hilir, Forum masyarakat Peduli Lingkungan," jelasnya.

Eddy Wahono juga mengungapkan bahwa dampak penggelontoran sedimen lumpur disungai Serayu pada awal bulan April 2022 sebanyak dua kali tersebut  tanpa koordinasi dengan para pemilik kepentingan di hilir sungai Serayu.

"Dampaknya pada kabupaten Banyumas dan Cilacap dengan kematian jutaan ikan dan rusaknya ekosistem sungai juga berakibat lumpuhnya beberapa sektoral antara lain pertanian, wisata, pasokan air minum oleh PDAM di dua kabupaten selama 8 hari," terangnya.

Menurut Eddy, kerugian multi dimensi yang tidak terhitung karena untuk pemulihan ekosistem akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan dampak berkurangnya hasil nelayan yang bergantung pada hasil tangkapan ikan menjadi sangat berkurang.

"Permasalahan utama dalam penanganan dampak sedimen di bendung Mrica adalah karena kerusakan dan hilangnya daerah resapan dihulu sungai akibat alih fungsi lahan dengan adanya penanaman kentang," katanya.

Masyarakat berharap tanggung jawab Indonesia power yang sudah mengakibatkan kerusakan sungai dan kerugian para pengguna di hilir dengan melakukan recovery serta pencegahan agar tidak terjadi pengulangan penggelontoran ekstrim kembali karena ditengarai sudah pernah dilakukan juga oleh Indonesia power pada tahun 2014 yang juga berakibat kematian ribuan ikan.

Sedangkan General manager Indonesia Power Kuntjoro menyampaikan bahwa setelah bencana terjadi pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan kementrian yang diharapkan kolaborasi tersebut dapat menghasilkan dukungan mewujudkan serayu menjadi lestari.

Kuntjoro menjelaskan bahwa jumlah sedimentasi yang masuk ke Bendung Mrica ditahun 2021 mencapai 4 juta meter kubik pertahun mengalami peningkatan hingga 6,5 juta m3.

"Kami melakukan maintenance dengan pengerukan sedimentasi lumpur dan flushing setiap minggu yang dilakukan terkontrol oleh BBWS SO dan dinas Lingkungan hidup kabupaten dengan memperhatikan menjaga ambang kepekatan lumpur, penanaman pohon serta penebaran ikan dibeberapa daerah hulu anak sungai," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES