Kasus Kekeringan di Lanny Jaya, DPR RI Ingatkan Pemerintah Soal Mitigasi Bencana

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan perhatian pada kasus kekeringan yang kembali melanda masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Kekeringan di daerah tersebut bahkan sampai memicu kelaparan warga.
"Kelaparan akibat kekeringan di Lanny Jaya ini sudah berulang, dan seharusnya tidak terjadi jika pemerintah setempat melakukan mitigasi bencana dengan baik. Kasus kelaparan di Lanny Jaya ini harus jadi yang terakhir," kata Puan, Rabu (3/8/2022).
Advertisement
Kasus kekeringan di Lanny Jaya sejak awal Juni lalu diketahui menyebabkan setidaknya tiga orang meninggal dan ratusan warga yang bermukim di Distrik Kuyawage menderita kelaparan. Kekeringan dipicu cuaca dingin ekstrim sehingga embun membeku ini telah merusak tanaman pangan rakyat.
Ketua DPR mengingatkan pemerintah untuk menggalakkan mitigasi bencana akibat perubahan iklim, termasuk dampaknya terhadap persoalan pangan rakyat. Diingatkan pula soal kearifan lokal dalam menghadapi potensi bencana, misalnya cadangan makanan seperti ubi jalar yang adaptif terhadap cuaca dingin.
"Pemerintah daerah setempat harus mendampingi dan memfasilitasi warga untuk merawat kearifan lokal, seperti menyimpan ubi jalar dalam tanah. Kearifan lokal ini juga harus diintegrasikan dalam program mitigasi yang terencana," ujar Puan.
Cucu Bung Karno ini menekankan pemerintah daerah setempat untuk mendukung ketahanan pangan dengan terus mendampingi warga dalam budidaya tanaman pangan lokal setempat. Utamanya yang merupakan sumber karbohidrat.
"Sumber karbohidrat tidak harus beras. Alam Papua justru menyimpan sumber pangan mengandung karbohidrat yang sangat beragam, seperti sagu, ubi jalar, talas dan sebagainya. Jangan sampai keragaman sumber pangan ini ditinggalkan karena sudah terlalu bergantung pada beras," kata Puan.
Lebih jauh, Ketua DPR menjelaskan kembali bagaimana Bung Karno sejak dulu sudah menyadari pentingnya melestarikan sumber kekayaan pangan Indonesia untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Menurutnya, ketahanan pangan penting untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan global yang salah satunya disebabkan oleh perubahan iklim dan konflik antarnegara, seperti perang Rusia dan Ukraina saat ini.
"Ancaman krisis pangan itu nyata adanya dan bahkan sudah di depan mata kita," ungkap mantan Menko PMK itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |