Pemerintahan

Permudah Kelola Data Stunting, Pemkot Bandung Luncurkan Aplikasi e-Penting

Kamis, 20 Oktober 2022 - 20:24 | 47.33k
Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana saat memaparkan aplikasi e-Penting di Hotel GH Universal, Bandung. (Foto: Humas Bandung)
Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana saat memaparkan aplikasi e-Penting di Hotel GH Universal, Bandung. (Foto: Humas Bandung)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Untuk mempermudah pendataan stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meluncurkan aplikasi e-Penting (Elektronik Pencatatan Stunting).

Hadirnya aplikasi pendataan stunting tersebut, sesuai dengan pelaksanaan konvergensi percepatan penurunan stunting pada aksi enam yaitu sistem manajemen data dan menjawab tantangan atas permasalahan data stunting.

Atas hal itu, Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyebut Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bandung telah menciptakan sebuah aplikasi yaitu e-Penting (elektronik Pencatatan stunting) yang dalam aplikasi itu memuat soal, SOP data stunting, integrasi data, cleansing data dan verifikasi, transformasi data menjadi digital.

Tak hanya itu, aplikasi e-Penting pun sebagai media publikasi data satu pintu, tools analisis data untuk memudahkan penentuan kebijakan secara efektif dan efisien.

Data-Stunting-2.jpgKetua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana saat memaparkan aplikasi e-Penting di Hotel GH Universal, Bandung. (Foto: Humas Bandung)

"Aplikasi ini diharapkan mampu mewujudkan tata kelola data stunting dari mulai perencanaan, pengumpulan data, analisis kebijakan, publikasi dan sosialisasi sampai monitoring dan evaluasi," papar Yunimar di Hotel GH Universal, Kamis (20/10/2022).

Ia berharap, aplikasi itu dimanfaatkan sebaik mungkin mulai dari tingkat posyandu oleh para kader hingga tingkat kelurahan, kecamatan dan para pimpinan kepala perangkat daerah.

"Ini sebagai dasar analisis penyusunan rencana pelaksanaan percepatan penurunan stunting," tutur Yunimar.

Ia menyampaikan, berdasarkan survei status gizi balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021 prevalensi stunting Kota Bandung sebesar 26,4 persen sementara hasil pengukuran balita stunting yang dilaporkan melalui aplikasi e-PPBGM sebesar 7,59 persen, sehingga ada selisih yang cukup besar yakni 18,81 persen.

"Manajemen data stunting masih menjadi salah satu isu dalam percepatan penurunan stunting di Kota bandung diantaranya, data stunting berdasarkan dari berbagai sumber, baik lintas perangkat daerah maupun sumber lainnya," kata Yunimar.

Selain itu, Yunimar Mulyana menyampaikan, stunting bukan hanya mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik, tapi juga perkembangan lainnya.

"Upaya yang sudah kita lakukan dari 2019 yakni melalui Bandung Tanginas. Kita sudah turun ke semua kecamatan," papar Yunimar.

Sejak 2019 Pemkot Bandung bekerja sama dengan Baznas untuk menyediakan makanan siap santap bergizi di 15 kelurahan lokus stunting.

Program ini terus bertambah hingga tahun 2021 sebanyak 151 kelurahan telah tersasar Bandung Tanginas. "Kita juga melakukan pelatihan posyandu, ada buku catatan kader cerdas stunting sebagai bahan referensi untuk mengetahui apa itu stunting dan cara penanganannya," jelasnya.

Data-Stunting-3.jpgKegiatan Pemkot Bandung terkait aplikasi e-Penting di Hotel GH Universal, Bandung. (Foto: Humas Bandung)

Tahun ini Pemkot Bandung akan kembali bekerja sama dengan Baznas melalui program pemberdayaan keluarga tanginas. "Sekarang tidak hanya penerima manfaatnya, tapi juga keluarganya harus kita dampingi agar lebih paham," ungkapnya

Secara Teknis, Kepala Bidang Persandian dan Aplikasi pada Diskominfo Kota Bandung, Ayi Mamat Rochmat, menerangkan, banyak manfaat dalam mengakses aplikasi tersebut diantaranya data lebih akurat, mampu diintegrasikan dengan aplikasi lainnya.

"Pada aplikasi ini data lebih akurat untuk perencanaan hingga pelaksanaan, jadi akan tepat sasaran. Kami terus kembangkan aplikasi ini, agar terintegrasinya ke aplikasi yang tersebar di OPD, seperti pada Dinas Kesehatan, DPPKB (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) hingga Dinas Sosial," katanya.

Tak hanya itu, aplikasi ini pun mampu mentracking kepesertaan pada JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). "Data balita masuk kepesertaan JKN atau tidak. Nanti diintegrasikan, sehingga masuk BPJS atau tidak," jelasnya.

Sedangkan bagi tim ahli atau tim pakar, sangat berpengaruh untuk memberikan rekomendasi ketika sudah melakukan pendampingan atau sebagainya.

"Nanti di tim pakar itu teknisnya bisa langsung dilihat aplikasi ini mana indikasi stunting. Hingga pendampingan keluarga bisa langsung didampingi. Tim pakar juga bisa memasukan input masalahnya apa, rekomendasinya bagaimana," jelas Ayi terkait aplikasi e-Penting untuk mempermudah pendataan stunting di Bandung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES