Pemerintah Bangun Rumah Antigempa untuk Korban di Gempa Cianjur

TIMESINDONESIA, CIANJUR – Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) telah menyampaikan pemerintah kini sedang proses membangun rumah untuk korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Salah satunya yang kini dilakukan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku.
Kepala Negara menyampaikan, di lokasi tersebut akan dibangun 200 rumah tahan gempa bagi warga terdampak.
Advertisement
“Di sini segera dibangun kurang lebih 200 rumah, contohnya sudah ada yang rumah antigempa,” katanya dikutip TIMES Indonesia dari laman resmi Setkab RI, Selasa (6/12/2022).
Selain lokasi itu, Presiden Jokowi menyampaikan, pemerintah juga menyiapkan pembangunan 1.600 rumah serupa di lokasi lainnya. Relokasi sendiri diprioritaskan bagi warga yang rumahnya berada di pusat gempa, termasuk di Kecamatan Cugeneng.
“Lokasi-lokasi yang berada di senternya gempa, utamanya di Cugeneng, itu akan dipindahkan ke sini dan ke lokasi yang kedua tadi,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Iwan Suprijanto menambahkan, rumah yang akan dibangun di lahan seluas 2,5 hektare itu dibangun dengan teknologi rumah tahan gempa atau Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Masing-masing rumah bertipe 36 dan dibangun di atas lahan 75 meter persegi.
“Kami telah memulai pembangunan ini 10 hari setelah bencana itu terjadi. Setelah lahan ini dinyatakan clear and clean berdasarkan justifikasi teknis Badan Geologi, kemudian BMKG, kemudian secara tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang peruntukannya untuk kawasan perumahan, dan justifikasi dari PUPR kemungkinan untuk membangun di lokasi ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi kemarin kembali meninjau para korban gempa Bumi, Cianjur. Ini sudah ketiga kalinya Kepala Negara ke wilayah tersebut. Ia memastikan mereka dalam keadaan baik dan sehat. "Kita lihat sehat, tetapi yang paling banyak memang ingin segera membangun rumahnya dimulai," katanya.
Presiden Jokowi menyampaikan, kedatangannya di Cianjur untuk juga memastikan pembangunan rumah bagi warga terdampak yang direlokasi dapat dimulai. "Saya ke sini untuk memastikan bahwa pertama, yang relokasi hari ini dimulai pembangunannya," jelasnya.
Ia juga memastikan pemilahan kawasan relokasi bagi warga itu sudah melalui kajian dari instansi yang berwenang di bidangnya. Sehingga dipastikan lebih aman bagi warga Cianjur. "Sudah lewat kajian BMKG dan dari instansi yang terkait" katanya.
Selain itu untuk bantuan bagi rumah warga terdampak yang bukan relokasi akan diberikan mulai Kamis (8/12/2022) nanti setelah melalui proses verifikasi. Bantuan yang diberikan sebesar Rp50 juta untuk rumah yang rusak berat. Rp25 juta untuk rusak sedang. Dan Rp10 juta untuk rusak ringan.
"Ini baru persiapan termasuk verifikasi semuanya selesai nanti hari Kamis untuk bantuan yang bukan relokasi," jelasnya.
Ia menjelaskan, dengan diberikannya bantuan bagi rumah yang rusak itu, ia berharap masyarakat bisa mulai beraktivitas membangun rumahnya kembali.
"Kita harapkan juga ada kegiatan masyarakat ada kegiatan ekonomi, ada pergerakan ekonomi, itu yang kita harapkan," katanya.
Presiden Jokowi juga menjelaskan, pemerintah sudah menyiapkan sistem penyaluran bantuan itu. Baik secara langsung maupun lewat tabungan.
"Ini sistemnya sudah disiapkan dan saya datang ke sini untuk mengecek kesiapan itu," ucap suami Iriana itu.
Ia menyampaikan, ada 56 ribu rumah warga yang terdampak gempa Cianjur tersebut. Iya berharap pembangunan rumah warga yang rusak dapat segera dimulai dan diselesaikan dengan baik.
"Secepat-cepatnya dimulai. Masyarakat sudah kehujanan, kedinginan di tanda-tanda," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |