Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso Tinggalkan Prestasi Bukan Kaleng-Kaleng

TIMESINDONESIA, BATU – Selama lima tahun pasangan kepala daerah Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso menghasilkan prestasi bukan kaleng-kaleng. Bukan hanya berhasil meraih 65 penghargaan, keduanya berhasil menyelesaikan mega proyek yang gagal dilaksanakan sebelumnya.

Seperti pembangunan Pasar Besar Kota Batu dan pembangunan jalan tembus Sisir - Pandanrejo - Temas. Bukan hanya itu, kedua pemimpin ini berhasil membawa masyarakat tetap tenang melewati pandemi Covid-19. Kiprah keduanya ini dipuji oleh Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi.

"Kalau dihitung, selama lima tahun ini sudah ada 65 penghargaan yang diterima. Ini sangat luar biasa. Bukan kaleng-kaleng kalau kata anak muda zaman sekarang," ujar Asmadi.

Ketua DPRD asal Desa Sidomulyo itu menyebut beberapa penghargaan yang sudah diraih keduanya, antara lain penghargaan Kota Layak Anak, Desa Sadar Hukum, Kota Peduli HAM, ranking dua mendorong warganya untuk memiliki BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan serta beragam penghargaan lainnya.

Paling disukai dari kinerja Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso adalah keduanya menekankan manfaat pembangunan untuk masyarakat. "Kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Ibu Dewanti dan Pak Punjul yang sudah melaksanakan amanat masyarakat Kota Batu," katanya.

Menurut dia, selama kepimpinan keduanya memberikan dinamika yang luar biasa pada semua lini. Hal tersebut dikemukakan Asmadi dalam malam perpisahan untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu bertajuk “Malam Pamit Tetap Di Hati” yang digelar Pemkot Batu di Singhasari Hotel, Selasa (27/12/2022) malam.

Dalam acara “Malam Pamit Tetap Di Hati” ini disuguhkan tayangan video lima tahun kepemimpinan Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso, kesan perwakilan undangan, dan sambutan oleh Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, berkesempatan memberikan kesan bahwa kerja yang telah dilakukan Wali Kota Batu dan Wawali adalah ibadahnya.

Ditengah kesibukannya keduanya tidak pernah meninggalkan kewajiban sholat lima waktu. Bahkan Dewanti dikenal rajin puasa sunah Senin - Kamis.

Karena itu, meski telah melepas kedinasan, Sutiaji ingin persahabatan dan persaudaraan tetap abadi.

"Utab (Batu, red) luar biasa dipimpin oleh Bu Dewanti dan Mas Punjul. Kedepan harus muncul pemimpin luar biasa yang tidak terkotak oleh baju masing-masing. Malang ini satu, tidak ada Kota Batu, Malang dan Kabupaten Malang. Kepentingan kita satu, jadi warga yang baik. Saya terima kasih kepada Bu Dewanti dan Mas Punjul karena goodwill sebagai seorang leader," katanya.

Sutiaji juga berharap dengan diturunkannya SK Plh untuk Zadim Efisiensi, bisa segera ditetapkan sebagai Pj Wali Kota.

"Mudah-mudahan, saya berdoa agar Plh ini menjadi Pj. Karena (Zadim) sudah tahu Kota Batu dan segala kebijakan yang telah dijalankan di Malang Raya bisa langsung klik," katanya.

Menanggapi kesan dan pesan dari undangan, Dra Hj Dewanti Rumpoko menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas dukungan yang selalu diberikan oleh semua pihak.

"Malam ini kami akan mengakhiri amanah yang diberikan. Kami bersyukur selama menjabat tidak ada yang menghalangi tugas. Semua membantu kami. Bahkan kami merasa tidak pernah diusir dan tetap berkomunikasi dengan Pemkot Batu," ujarnya.

Dewanti melanjutkan, ia dan Punjul masih bisa memberikan masukan atas kebijakan Pemkot Batu agar tetap berpihak pada masyarakat kedepannya.

Selain itu, Ia juga bersyukur pembangunan jalan tembus bisa terealiasi karena banyak bantuan (hibah) tanah dari warga. Ada sekitar 150 warga menyumbangkan tanah dengan cuma-cuma sehingga bisa terbangun jalan selebar 7-8 meter.

"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak. Kami berdua dalam memimpin jauh dari sempurna, dan saya mohon maaf setulusnya," kata dia.

Kesempatan itu Dewanti Rumpoko berterima kasih kepada masyarakat yang mendukung pembangunan jalan tembus Sisir-Pandanrejo-Temas yang mampu menguraikan kemacetan.

Kesempatan itu dimanfaatkan Dewanti untuk menyampaikan pesan kepada Plh Wali Kota dan PJ Wali Kota Batu, agar kedepannya bisa meningkatkan dan menyempurnakan program-program pembangunan Kota Batu.

“Saya juga titip aset-aset Kota Batu untuk menjadi ikon Kota Batu dan menjadi destinasi wisata. Saya dan pak Punjul akan terus mengawal dan memantau, serta memberi masukan atas jalannya proyek pembangunan di Kota Batu,” katanya.

Ia berharap “Malam Pamit Tetap Di Hati” tidak menjadi akhir bagi Dewanti Rumpoko dan Punjul Santoso, tapi sebaliknya merupakan momen bagi mereka untuk terus berkomitmen dan berkontribusi dalam pembangunan Kota Batu setelah purna tugas mereka pada 27 Desember 2022.

Selain itu, acara ini juga merupakan kesempatan bagi mereka untuk lebih dekat dengan masyarakat Kota Batu, mendengar permasalahan yang belum terselesaikan di berbagai sektor, dan sampaikan keluhan tersebut kepada eksekutif dan legislatif agar bisa segera ditindaklanjuti.

Ia yakin ditangan pimpinan siapapun, Kota Batu harus tetap berjaya. Semangatnya harus tetap sama. Seperti yang tertuang dalam lirik lagu Mars Kota Batu. Yang salah satu liriknya 'Di tengah lembah lereng gunung, bersinar kotaku, rakyatnya berbudi luhur, beriman dan bertaqwa'.

Berudara sejuk dan segar, pertaniannya ramah lingkungan. Pendidikan yang selalu berdaya saing, pariwisata yang mendunia'. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement