Pemerintahan

Ridwan Kamil Sebut Alasan Masjid ‘Terapung’ Al Jabbar Dikelilingi Danau

Jumat, 30 Desember 2022 - 16:13 | 311.79k
Masjid 'Terapung' Al Jabbar yang dikelilingi danau retensi di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. (Foto: Humas Bandung)
Masjid 'Terapung' Al Jabbar yang dikelilingi danau retensi di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. (Foto: Humas Bandung)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut pembangunan Masjid Al Jabbar yang dikelilingi danau ini sebagai upaya penanganan banjir di kawasan timur Kota Bandung, khususnya wilayah Gedebage.

Masjid yang juga populer dengan sebutan ‘Masjid Terapung’ ini dikelilingi danau retensi sebagai penyerap air yang datang dari utara menuju selatan kawasan Kota Bandung.

Advertisement

“Masjid ini dibangun seolah-olah terapung, jadi Al Jabbar ini berada di tengah-tengah danau buatan,” ucap Ridwan Kamil akrab disapa Emil, saat peresmian Masjid Al Jabbar Gedebage, Bandung, Jumat (30/12/2022).

Masjid Raya Al Jabbar diresmikan sebagai Masjid Raya Provinsi Jawa Barat oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan dihadiri sejumlah pejabat kementerian, para kepala daerah, dan juga Wali Kota Bandung.

Selain itu, hadir pula berbagai masyarakat umat muslim dari sejumlah wilayah Jawa Barat.

Masjid yang dibangun di lahan seluas sekitar 25 hektar ini memiliki kapasitas sekitar 30.000 orang, dengan rincian 10.000 orang di area dalam (indoor) dan 20.000 orang di area plaza.

Masjid-apung-Al-Jabbar-2.jpgMasjid Al Jabbar yang berlokasi di Kecamatan Gedebage Bandung. (Foto: Humas Bandung)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam sambutannya mengungkapkan, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar memiliki sejarah panjang sejak 2017.

Saat itu, Emil, masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung, bertindak sebagai arsitek dari Masjid Raya Al Jabbar. Proses groundbreaking dilakukan di era Gubernur Ahmad Heryawan.

“Bukan kebetulan, masjid ini memiliki latar belakang matematis Al Jabbar, dan juga Jabbar, bisa dikaitkan dengan singkatan dari Jawa Barat. Mari, kita makmurkan masjid ini,” ucapnya.

Masjid yang dibangun di lahan seluas sekitar 25 hektare ini memiliki kapasitas sekitar 30.000 orang, dengan rincian 10.000 orang di area dalam (indoor) dan 20.000 orang di area plaza.

Selain itu, terdapat 27 pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat yang disimbolkan oleh desain batik setiap Kota dan Kabupatennya.

Di area bawah masjid, terdapat juga museum digital yang berisi materi perjalanan peradaban Islam di Indonesia, khususnya Jawa Barat.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyambut positif hadirnya Masjid Raya Al Jabbar yang terletak di Kota Bandung. Ia bersyukur masjid yang juga memuat khazanah perjalanan umat Islam di Indonesia kini hadir di Kota Bandung.

Ia bersyukur masjid yang juga memuat khazanah perjalanan umat Islam di Indonesia kini hadir di Kota Bandung.

“Kami menyambut positif. Semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan untuk kita semua, khususnya bagi masyarakat Kota Bandung,” ujar Yana di Masjid Al Jabbar, Bandung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES