Pemerintahan

Ini Alasan Pemkab Ngawi Belum Ingin Ambil Alih Terminal Kertonegoro

Senin, 09 Januari 2023 - 15:45 | 254.38k
Taman depan terminal Kertonegoro di Kabupaten Ngawi. Terminal tipe A dengan data produksi bus yang tinggi. (FOTO: Miftakul/TIMES INDONESIA)
Taman depan terminal Kertonegoro di Kabupaten Ngawi. Terminal tipe A dengan data produksi bus yang tinggi. (FOTO: Miftakul/TIMES INDONESIA)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, NGAWI – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Ngawi belum ingin mengambil alih pengelolaan Terminal Kertonegoro. Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyampaikan sejumlah alasan, terminal tipe A tersebut tetap dibawah pengelolaan Kementerian Perhubungan.

Bupati Ony menyampaikan, keberadaan terminal Kertonegoro berfungsi sebagai fasilitas pelayanan publik. Orientasi pedirian terminal Keronegoro bukan sebagai objek yang sepenuhnya untuk menghasilkan PAD Kabupaten Ngawi.

Advertisement

"Cost perawatan terminal itu tinggi. Kemudian, retribusi terhadap pelayanan umum itu tidak bisa tinggi. Karena kalau tinggi akan berpengaruh pada harga karcisnya, sehingga hal itu akan membebani penumpang," kata Bupati Ony kepada TIMES Indonesia, pada Senin (9/1/2023).

Bupati Ony melanjutkan, di samping biaya perawatan yang tinggi, juga berkaitan dengan biaya operasional meliputi gaji karyawan dan petugas terminal yang sepenuhnya akan ditanggung pemerintah daerah ketika Pemkab Ngawi mengambil alih terminal Kertonegoro. Dimana hal itu akan lebih membebani APBD Kabupaten Ngawi.

Ony-Anwar-Harsono.jpgBupati Ngawi Ony Anwar Harsono. (FOTO: Dokumentasi TIMES INDONESIA)

Oleh karena itu, Pemkab Ngawi hingga saat ini belum berniat mengambil alih pengelolaan terminal Kertonegoro. Bupati Ony menilai, Pemkab Ngawi akan jauh lebih diuntungkan apabila terminal Kertonegoro tetap berada dibawah pengelolaan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan.

"Kalau dikelola pemerintah pusat, yang diuntungkan justru kita. Tidak keluar biaya maintenance, tidak keluar biaya operasional, tapi bus-bus tetap masuk terminal Kertonegoro Ngawi, dengan begitu Ngawi menjadi jauh lebih banyak dikenal," ucap Bupati Ony.

Terminal Kertonegoro diresmikan pada medio tahun 2009. Menurut Bupati Ony, pembangunan terminal tersebut sejak awal pendirian mengusung niat untuk memberikan aksesbilitas bagi warga masyarakat Kabupaten Ngawi. Baik untuk akses menuju atau pemberangkatan dari Kabupaten Ngawi.

"Kalau terminal tipe A seperti Kertonegoro, seluruh moda bus wajib untuk mampir Ngawi. Secara aksesbilitas warga Ngawi, baik yang masuk dan keluar memiliki akses yang baik terhadap transportasi," katanya.

Faktor penunjang lainya, hadirnya terminal Kertonegoro juga demi ekonomi kerakyatan. Bupati Ony mengatakan, hadirnya terminal Kertonegoro membuka peluang ekonomi baik bagi para pelaku asongan, ataupun pemilik ruko di dalam terminal.

"Ruhnya dulu dibikin-kan karena itu. Kemudahan aksesbilitas masyarakat Ngawi karena bus wajib mampir, kemudian juga adanya geliat ekonomi kerakyatan itu dijalankan. Sejauh ini keberadaan terminal Kertonegoro Ngawi sudah sesuai dengan visi misi awal terminal dibangun," ujar Bupati Ony.

Terminal Kertonegoro yang berada di Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi ditetapkan sebagai terminal tipe A melalui keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.5520/AJ.104/DRJD/2018. Dalam petikan surat keputusan yang ditandatangani Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi pada 4 November 2018, terminal Kertonegoro menjadi salah satu terminal dengan kode terminal penumpang tipe A.

Terminal Kertonegoro di Kabupaten Ngawi juga termasuk terminal dengan produksi bus yang tinggi. Terminal ini melayani rute perjalanan bus baik AKAP dan AKADP. Data dari UPT terminal Kertonegoro Ngawi, saat Natal dan Tahun Baru 2023, per 31 Desember 2022, bus yang keluar dan masuk terminal mencapai 932 armada. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES