Dongkrak Perekonomian Masyarakat, Ini yang Dilakukan Pemkab Pacitan

TIMESINDONESIA, PACITAN – Pemkab Pacitan melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian setempat tengah melakukan berbagai upaya guna mendongkrak perekonomian bagi masyarakat yang bergerak di bidang koperasi dan UMKM.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian Pacitan, Prayitno, mengatakan, upaya itu antara lain memaksimalkan pusat layanan usaha terpadu atau PLUT dan melakukan berbagai kegiatan produktif, seperti peningkatan kapasitas SDM dan kualitas produk.
Advertisement
"Sesuai tagline Pulih Lebih Kuat, Bangkit Lebih Cepat. Artinya mereka kami latih peningkatan kualitas produk, strategi pemasaran baik offline maupun online. Beberapa kami fasilitasi dengan kegiatan bazar di setiap event peringatan," katanya, Rabu (31/5/2023).
Prayitno menambahkan, program pemberdayaan tak hanya bagi pelaku usaha kalangan dewasa, namun justru lebih menyasar kepada para milenial. Hal ini untuk memotivasi pelajar supaya tumbuh jiwa entrepreneurship.
"Kami mendorong para pelajar agar tumbuh motivasi wirausaha dan mendukung program P5. Para peserta bisa saling belajar dan mengamati proses, mulai tampilan, teknik pemasaran juga mendapat pengalaman antar sesama pelaku usaha," paparnya.
Lebih lanjut Prayitno mengatakan, guna mempercepat jalannya program, pihaknya pun menggandeng pihak ketiga, mulai perbankan, PT Pos Indonesia BPJS maupun stakeholder lainnya. Dengan berbagai event tersebut, secara khusus ditampilkan berbagai perlombaan anak, dari keagamaan hingga fashion show agar lebih menarik daya minat pengunjung atau konsumen.
"Secara otomatis memperluas pemasaran produk yang dijual pelaku UMKM. Kami memfasilitasi kerjasama antara anggota koperasi dengan pengusaha, seperti penanaman jahe merah untuk bahan baku jamu dan minyak gosok," ujarnya.
Bukan hanya omong kosong, output program pemberdayaan yang dicanangkan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian Pacitan kini sudah berlangsung di Kecamatan Kebonagung. Setidaknya terdapat tujuh desa sentra produk organik meliputi Desa Worawari, Klesem, Gembuk, Sidomulyo, Katipugal dan Sanggrahan.
Sementara itu, langkah konkret yang dilakukan, yakni berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim supaya melakukan pendampingan kepada koperasi dan UMKM mulai legalitas usaha, NIB, sertifikasi halal serta mendatangkan koperasi dari Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan.
"Kami juga mengusulkan kepada Kementerian Perindustrian untuk mengadakan pelatihan anyaman daun pandan membuat tampar, tas, karpet, meja dan kursi. Semoga kedepan produknya semakin berkualitas sehingga bisa ekspor ke luar negeri," pinta Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian Pacitan, Prayitno.
Sebagai informasi, saat ini jumlah koperasi di Kabupaten Pacitan tercatat sebanyak 520. Namun, yang masih aktif terdapat 327 koperasi atau 62 persen dari populasi. Kebanyakan bergerak di bidang simpan pinjam dan jasa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |