Pemerintahan

Pj Wali Kota: Gunakan Geospasial Cegah Kota Batu Jadi Kota Beton

Selasa, 13 Juni 2023 - 17:56 | 150.75k
Pemkot Batu menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Informasi Geospasial, terkait penyelenggaraan, pengembangan dan pemanfaatan data dan informasi geospasial di Kota Batu. (Foto: M. Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Pemkot Batu menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Informasi Geospasial, terkait penyelenggaraan, pengembangan dan pemanfaatan data dan informasi geospasial di Kota Batu. (Foto: M. Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai SSTP MM menegaskan Pemkot Batu akan menggunakan Geospasial untuk mencegah Kota Batu menjadi kota beton.

Menggunakan geospasial sebagai pedoman pembangunan penting untuk melindungi kelestarian lingkungan di Kota Batu.

Advertisement

Hal tersebut dikemukakan wali kota saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Informasi Geospasial (BIG), terkait penyelenggaraan, pengembangan dan pemanfaatan data dan informasi geospasial di Kota Batu, di Rupatama Lt. 5 Balaikota Among Tani, Selasa (13/6/2023).

“Jangan sampai Kota Batu menjadi Kota Beton, karena potensi Kota Batu ada di alamnya,” kata Paewai.

Menurutnya dengan menggunakan pemerintah Kota Batu bisa mendapatkan informasi untuk konflik tata ruang, perencanaan RTRW dan rencana perkembangan wilayah yang lebih valid.

Paewai berharap nantinya ada perkembangan SDM tenaga ahli terkait geospasial di lingkungan Pemkot Batu.

“Dengan kerjasama ini, kita bisa memberikan pendidikan dan pelatihan SDM terkait geospasial di lingkungan Pemerintah Kota Batu. Nantinya, SDM tersebut akan menjadi tenaga fungsional di Kota Batu,” paparnya.

Pemkot-Batu-a.jpg

Dalam kesempatan itu Paewai mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama Badan Informasi Geospasial terhadap Pemkot Batu, sehingga Kota Batu memiliki informasi geospasial yang dapat mempermudah pelayanan Pemkot Batu karena mengacu dengan peta yang sama.

Sementara itu, Kepala Badan Informasi Geospasial, Aris Marfai, mengatakan, Badan Informasi Geospasial terus mendorong dalam penyelenggaraan informasi geospasial kepada pemerintah kota/kabupaten untuk tumbuh dan lebih berkembang.

"Yang penting adalah simpul jaringannya. Dengan begitu, Kota Batu bisa menggunakan informasi geospasial untuk berbagai penyelenggaraan pemerintahan dan layanan kepada masyarakat," ujar Aris Marfai.

Ketersediaan informasi geospasial yang akurat akan memberikan keputusan yang tepat, efisien, efektif dan komunikatif. Untuk mendapat informasi yang tepat maka dibutuhkan data-data yang akurat.

Jenis data geospasial yang sering ditemukan diantaranya garis pantai hipsografi perairan, nama rupa bumi, batas wilayah, transportasi, fasilitas umum serta penutup lahan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES