Pemerintahan

Tekan Potensi Korupsi, Inspektorat Pacitan Perketat Pengawasan Internal

Selasa, 13 Juni 2023 - 20:48 | 100.55k
Inspektur Daerah Kabupaten Pacitan, Mahmud saat menyampaikan tentang pengawasan. (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)
Inspektur Daerah Kabupaten Pacitan, Mahmud saat menyampaikan tentang pengawasan. (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Demi menekan potensi tindak pidana korupsi, Inspektorat Daerah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mulai memperketat pengawasan internal pada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah atau OPD

"Kita punya target masing-masing OPD betul-betul memperkuat pengawasan internal sehingga terbebas dari niat untuk melakukan tindak pidana korupsi," kata Inspektur Daerah Kabupaten Pacitan, Mahmud, Selasa (13/6/2023). 

Advertisement

Untuk itu pria mantan Ketua PCNU Pacitan dua periode itu pun menjelaskan program bakal diawali dengan mengelola Manajemen Resiko Internal (MRI), yang akan berdampak munculnya kegiatan OPD paling beresiko tinggi.

"Diawali membuat manajemen resiko (MR) nanti akan muncul kegiatan yang paling beresiko. Sehingga, Sistem Pengawasan Internalnya di masing-masing OPD diprioritaskan," imbuhnya.

Tak hanya kegiatan OPD yang memiliki resiko tinggi saja. Mahmud pun menegaskan pihaknya juga bakal mengawasi kegiatan-kegiatan fisik maupun non fisik beresiko rendah.

"Kalau SDM mencukupi, nanti kegiatan yang resikonya terendah juga diawasi. Kalau tidak mencukupi, paling tidak masing-masing OPD harus mempunyai resiko paling tinggi yang menjadi prioritas pengawasan," tegasnya.

Sehingga dari pengetatan pengawasan internal tersebut bisa melahirkan tata kelola Pemerintah yang baik sesui peraturan yang ada alias tidak melanggar hukum.

"Sehingga berdampak pada minimalnya tata kelola pemerintahan yang berujung pada tindak pidana korupsi. Dengan harapan, apabila masing-masing OPD mempunya MR dan SPI nya kuat, maka tindak pidana korupsi akan semakin berkurang,"jelasnya.

Lebih lanjut dia menyatakan sebenarnya kegiatan pengawasan internal tersebut sudah lama dilakulan. Namun, belum maksimal. Oleh sebab itu MR ini penting dilakukan.

"Sebenarnya kegiatan ini sudah lama tapi belum begitu maksimal karena mengelola MR di masing-masing OPD memang cukup sulit,"ucapnya.

Mahmud pun mengakui pengawasan internal tidaklah gampang dilakulan, terlebih yang diawasi teman sejawat didalam pemerintahan. Namun demi tertatanya Pemerintahan yang bebas dari korupsi pihaknya harus menjalankan pengawasan secara profesional.

"Hambatannya memang karena yang diawasi internal teman seprofesi, sehingga kita harus memberikan penguatan back up kepada tim SPI di masing-masing OPD. Rikuh-pakewuh (sungkan) harus dihilangkan, semuanya harus mempunyai niatan untuk mengurangi tindak pidana korupsi," kata Mahmud kepada TIMES Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES