Pemerintahan

Hari Krida Pertanian 2023, Ini Pesan Bupati Ponorogo

Rabu, 21 Juni 2023 - 18:09 | 127.25k
Bupati Sugiri Sancoko bersama Ketua DPRD Ponorogo menghadiri perayaan Hari Krida Pertanian ke-51. (Foto:Marhaban/TIMES Indonesia)
Bupati Sugiri Sancoko bersama Ketua DPRD Ponorogo menghadiri perayaan Hari Krida Pertanian ke-51. (Foto:Marhaban/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PONOROGOHari Krida Pertanian 2023 menjadi momentum penting dalam menghargai peran strategis sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan.

"Momentum Hari Krida Pertanian  tahun ini bisa memberikan peluang bagi para pelaku pertanian, peneliti, dan pembuat kebijakan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta mengeksplorasi inovasi guna mendorong pertanian menuju masa depan yang  lebih baik, berkelanjutan dan produktif," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

Advertisement

Perayaan Hari Krida Pertanian 2023 menurut Bupati Sugiri Sancoko memiliki makna yang dalam untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ada di bidang pertanian.

Pertanian memiliki peran krusial dalam memenuhi kebutuhan pangan global. Dalam era yang dipenuhi dengan populasi yang terus meningkat, perubahan iklim yang tidak terelakkan, serta terbatasnya sumber daya alam, pertanian harus menghadapi berbagai tantangan yang kompleks.

"Oleh karena itu, perayaan Hari Krida Pertanian 2023 ini, petani Ponorogo akan mendapatkan asuransi ketika nanti gagal panen," ulasnya.

Ada 1.000 hektare lahan pertanian di Ponorogo yang ditanggung asuransi. Dan asuransi ini merupakan kerjasama Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan Ponorogo) dengan PT Jasindo.

"Pertama kami tidak ingin menghadapkan petani dengan nasib. Apalagi kadang-kadang iklim tidak menentu," sebut Bupati Sugiri Sancoko.

Ia pun menjelaskan, asuransi tersebut untuk menjamin ketenangan petani. "Dan ini upaya pemerintah agar petani tidak berhadapan dengan nasib tidak menentu itu," tukas Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

Sementara Kepala Dispertahankan Ponorogo Masun mengungkapkan, sasaran asuransi adalah lahan yang endemik banjir, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

"Kami hitung kurang lebih 1.000 hektare lahan yang sesuai asuransi," papar Masun.

Untuk preminya menurut Masun, 80 persen dari APBN, dan sisanya 20 persen dari APBD. Masun menambahkan, asuransi ini per setiap musim panen atau 3 sampai 4 bulan sekali, dan asuransi bisa diklaimkan jika gagal panen.

"Ada namanya puso, intensitas kerugian 75 persen atau 75 persen lahan maka dijamin asuransi," kata Kepala Dispertahankan Ponorogo, Masun.

Selain Bupati Sugiri Sancoko, Hadir dalam perayaan Hari Krida Pertanian ke-51 tahun 2023 Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Ketua DPRD Ponorogo Sunarto, Kepala Dispertahankan Ponorogo Masun, dan ratusan Gapoktan yang ada di Ponorogo. (adv)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES