Belanja di Pasar Tradisional Banyuwangi, Timbangan Dijamin Pas

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop-UMP) menggelar tera ulang timbangan di pasar tradisional Banyuwangi Kota yang berada di Jalan Susuit Tubun.
Langkah tersebut diambil untuk memastikan keakuratan timbangan dan alat ukur yang digunakan oleh para pedagang, sehingga konsumen dapat melakukan pembelian dengan jaminan timbangan pasti pas (tepat dan adil sesuai takaran semestinya).
Advertisement
Selain itu, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Banyuwangi dalam meningkatkan kualitas pelayanan di sektor perdagangan, terutama di pasar tradisional. Salah satunya untuk membangun kepercayaan konsumen ketika membeli di pasar dan meminimalisir adanya timbangan yang kurang dari standar dan ketentuan.
Pengawas Tera Timbangan Diskop-UMP Yuswan Bakhtiar melalui Penera Lapangan Adi Wijaya menjelaskan, jika tera adalah tanda uji pada alat ukur, sementara tera ulang adalah pengujian kembali secara berkala terhadap Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) yang dipakai dalam perdagangan.
Tera ulang timbangan berlaku untuk seluruh jenis timbangan di Pasar Banyuwangi yang berfungsi untuk penjualan dan penimbangan. Sedangkan tera ulang dilakukan setiap satu tahun sekali. Sebab, timbangan yang digunakan setiap hari sifatnya selalu berubah, sehingga perlu dilakukan pengecekan secara berkala.
Pengurangan bobot pemberat timbangan meja yang dilakukan oleh petugas tera ulang timbangan Diskop UMP Banyuwangi. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
”Kalau tidak dilakukan tera ulang timbangan yang digunakan untuk jual beli bisa saja takarannya berubah. Tentu hal itu bisa membuat konsumen atau pedagang rugi,” katanya, Kamis, (13/7/2023).
Adapun macam-macam timbangan yang dilakukan tera ulang oleh Diskop-UMP diantaranya yaitu, Timbangan Meja (TM), Dacin Logam (DL), Centesimal Bascule (CB), Neraca dan Timbangan Pegas.
Selama melakukan pengujian terhadap timbangan dan alat ukur, Adi mengaku, masih banyak ditemukan para pedagang yang belum kooperatif untuk dilakukan tera ulang timbangan. Dengan dalih timbangan yang dimiliki masih dalam kondisi baik dan normal tanpa kerusakan.
Tidak hanya itu, Diskop-UMP juga menemukan sejumlah timbangan yang masih menggunakan pemberat tambahan dengan timah.
”Kejadian tersebut tentunya sangat disayangkan, meski kondisi timbangan sangat baik namun tera ulang harus dilakukan secara rutin sesuai yang dijadwalkan. Pasalnya, kegiatan ini dilakukan agar hubungan antara pembeli dan pedagang di pasar memiliki rasa kepercayaan serta tidak saling merugikan,” bebernya.
Sejauh ini, masih Adi, di kabupaten yang terletak di paling ujung timur Pulau Jawa dapat dikatakan hanya sekitar 20 persen yang sudah melakukan tera. Selebihnya, masih diupayakan untuk bisa dijangkau secara merata. Hal tersebut terjadi karena penera yang ada di Bumi blambangan hanya ada satu orang dengan sarana prasarana yang masih belum memadai.
”Namun tetap diupayakan untuk pelaksanaan tera bisa berjalan dengan baik. Karena jenis timbangan memang harus ditera namun ada masing-masing ketentuan waktunya,” tuturnya.
Kedepan, Diskop-UMP tidak hanya melakukan tera ulang timbangan ke pasar-pasar tradisional saja. Melainkan, pihaknya juga melakukan jemput bola kepada toko-toko kelontong untuk melakukan pengujian terhadap timbangan.
Masyarakat Banyuwangi menyambut baik langkah yang diambil oleh Pemkab Banyuwangi. Mereka merasa lebih percaya dan nyaman untuk berbelanja di pasar tradisional setelah melihat upaya yang dilakukan untuk memastikan keakuratan timbangan. Salah satu ibu rumah tangga yang sering berbelanja di pasar tradisional, Suyahmi, mengungkapkan kegembiraannya. Menurutnya, kegiatan seperti ini harus sering dilaksanakan supaya pembeli merasa nyaman.
"Saya merasa senang karena sekarang saya tidak perlu khawatir lagi dengan timbangan yang tidak akurat. Saya bisa berbelanja dengan tenang dan yakin bahwa saya mendapatkan barang dengan harga yang sesuai,” terangnya.
Pemkab Banyuwangi berharap langkah ini dapat memperkuat citra pasar tradisional sebagai tempat belanja yang aman, transparan, dan mengutamakan kepuasan konsumen. Diharapkan juga bahwa langkah ini akan mendorong masyarakat untuk tetap mempertahankan budaya belanja di pasar tradisional yang telah menjadi warisan budaya lokal.
Melalui tera ulang timbangan yang dijamin pasti pas, pasar tradisional Banyuwangi semakin menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemkab Banyuwangi juga berencana untuk terus melakukan pemantauan dan pengawasan rutin guna memastikan keberlanjutan keakuratan timbangan dan kualitas pelayanan di pasar tradisional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.