Pemerintahan

Serapan Anggaran Masih Rendah, DPRD Kota Malang 'Warning' OPD

Kamis, 07 September 2023 - 19:31 | 46.18k
Suasana rapat paripurna DPRD Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Suasana rapat paripurna DPRD Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – DPRD Kota Malang memberikan sorotan terhadap sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Malang. Terlebih, saat ini dinilai masih banyak OPD yang serapannya dinilai masih sangat rendah.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengatakan, secara umum serapan APBD Kota Malang tahun 2023 ini masih mencapai 55 persen.

Advertisement

Hal itu pun dinilai masih rendah dan bahkan ada sejumlah OPD yang berada di bawah tersebut, misalnya tak lebih dari 40 persen serapan APBD-nya.

"Serapan APBD kalau kita hitung masih di angka 55 persen maksimal. Ada OPD yang serapannya baru 35 sampai 40 persen," ujar Made, Kamis (7/9/2023).

Menurut catatan, dari 28 OPD yang ada di Kota Malang, sebesar 60 persen OPD memiliki serapan APBD yang masih rendah. 

Padahal, kata Made, seharusnya di momen APBD Perubahan ini serapan APBD murni tahun 2023 sudah dapat rampung. Apalagi, waktu yang dilalui relatif panjang, yakni sejak Februari hingga Agustus menjelang awal September.

"Disini sebenarnya kalau kita menginginkan seharusnya di APBD Perubahan ini yang murni sudah selesai," imbuhnya.

Dengan hasil yang tak sesuai ini, tentu menjadi sorotan DPRD Kota Malang. Terlebih, kini berada di momen Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Ditambah, pada momen ini banyak OPD dengan serapan rendah tersebut justru meminta tambagan anggaran.

"Minta tambahan anggaran, tapi APBD murninya masih rendah. Karena kalau kita melihat kegiatannya sebenarnya jalan, mereka (sejumlah OPD) berkilah pada pencairan yang belum," ungkapnya.

Meski begitu, permintaan tersebut direstui oleh DPRD Kota Malang. Akan tetapi dengan catatan jika sampai terjadi SILPA (Sisah Lebih Penggunaan Anggaran) akibat serapan yang rendah, pada PAK selanjutnya sejumlah OPD tersebut tak akan disetujui meski meminta tambahan anggaran sekecil apapun.

"Jika sampai terjadi SILPA di OPD tersebut, maka PAK selanjutnya tidak akan kita setujui tambahan anggaran sekecil apapun dari OPD yang SILPA-nya besar," tegasnya.

Sementara, saat ditanya OPD mana saja yang serapan anggarannya rendah, Made tak menyampaikannya secara detail. Untuk itu, pihaknya berencana untuk melakukan inspeksi dengan turun ke bawah secara mendadak untuk melihat langsung berbagai kegiatan yang digelar sejumlah OPD tersebut.

"Kita akan turun lagi, kita akan sidak langsung seperti apa pergerakan OPD itu," ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES