Pemerintahan

Pesona Caping Kalo Kudus Memukau Peserta Kongres XVII IBI

Sabtu, 04 November 2023 - 07:00 | 55.25k
Berseragam batik lurik khas Kudus dipadu Caping Kalo sebagai aksesoris kepala, Ketua IBI Kudus tampil elegan. (Foto: IBI Kudus for TIMES Indonesia)
Berseragam batik lurik khas Kudus dipadu Caping Kalo sebagai aksesoris kepala, Ketua IBI Kudus tampil elegan. (Foto: IBI Kudus for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KUDUS – Produk kerajinan lokal yang dimiliki Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berupa Caping Kalo, membuat decak kagum ribuan peserta Kongres XVII Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) tahun 2023 di Jakarta.

Agenda tingkat nasional yang berlangsung  sejak  31 Oktober hingga 5 November 2023 di JIEXPO Kemayoran Jakarta itu, pengurus IBI Kabupaten Kudus juga diundang sebagai peserta kongres.  Kali ini, para peserta kongres dari seluruh Indonesia juga diminta mempromosikan potensi daerahnya masing-masing.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Ketua IBI Kudus, Darini tampil cantik dengan balutan seragam batik lurik khas Kudus. Busana yang dikenakan Darini dipadu padan dengan caping kalo sebagai aksesoris kepala.

“Saya mengenalkan caping kalo, agar lebih dikenal masyarakat luas, setidaknya bisa dikenal di kalangan IBI secara nasional,” ujar Darini, Jumat (3/11/2023).

Menurut Darini, delegasi IBI Kudus mengirimkan dua perwakilan untuk hadir dalam kongres nasional itu. Saat memakai akseoris caping kalo, ia mendapatkan banyak atensi dari perwakilan IBI lainnya.

Ia mengaku bangga, sebab banyak peserta kongres yang memuji aksesoris yang dikenakan di kepalanya kesan elegan dan modis. Bahkan dari puluhan perwakilan IBI se-Indonesia yang hadir, Darini terlihat mencolok dan mengundang decak kagum.

“Banyak yang muji dengan penampilan kami dan support dari teman-teman dari luar Jawa kalau caping kalo Kudus bagus dan cakep,” kata Darini yang juga Kepala Puskesmas Jati, Kudus.

Dia  berharap dengan upayanya mengenalkan caping kalo melalui even-even nasional seperti itu, bisa mempromosikan potensi Kabupaten Kudus. Tentunya agar lebih dikenal secara luas dan produk kearifan lokal asal Kudus bisa terus lestari.

“Mengingat bahwa keberadaan caping kalo di Kudus kini mulai terancam tidak memiliki generasi perajinnya. Bahkan, hanya segelintir saja yang masih bertahan menjadi perajin caping kalo,” terangnya.

Sementara itu, Pj Bupati Kudus Bergas C Penanggungan mengakui, bahwa saat ini hampir tidak ada penerus yang ikut melestarikan keterampilan caping kalo. Padahal, caping kalo menjadi ornamen pelengkap pakaian adat khas Kudus.

“Caping kalo barang langka yang harus dilestarikan. Kalau tidak ada, nanti kan bisa punah. Semoga bisa terus lestari, sebab caping kalo sudah menjadi ciri khas Kabupaten Kudus,” imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES