Antisipasi Banjir, Dinas PU-CKPP Banyuwangi Optimalkan Sistem Drainase

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menyikapi datangnya musim hujan yang diperkirakan akan menghadirkan tingkat curah hujan yang cukup tinggi, Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (Dinas PU-CKPP) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi potensi titik yang menjadi langganan banjir.
Untuk diketahui, terdapat beberapa titik di Banyuwangi kota yang menjadi langganan banjir, diantaranya seperti di Jalan Ahmad Yani, Jalan Adi Sucipto, Jalan Letjen S Parman dan sejumlah titik lainnya.
Advertisement
Sedangkan penyebab banjir di kawasan perkotaan tersebut, disebabkan oleh sejumlah faktor seperti, sampah, kurangnya optimal sistem drainase dan berbagai macam lainnya.
Sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (PU-CKPP) Suyanto Waspo Tondo Wicaksono melalui Kepala Bidang (Kabid) Permukiman, Edi Purnomo mengaku, pihaknya telah melakukan sejumlah hal, seperti memperbaiki drainase di daerah perkotaan untuk mengantisipasi dan mengurangi genangan air.
Perbaikan drainase tersebut, sebagai upaya peningkatan kualitas layanan jalan menjadi penting untuk diperhatikan. Selain itu, bertujuan untuk meminimalisasi terjadinya luapan air dari saluran air ke permukaan jalan, sehingga menimbulkan genangan air yang mengakibatkan mengganggu lalu lintas, bahkan membahayakan para pengendara.
Menurutnya, sifat aspal mudah rusak ketika terendam air. Sehingga daya rusak jalan kian besar ketika banjir terjadi, diperparah dengan kendaraan dengan muatan melebihi batas melintasi jalan.
”Terdapat beberapa titik jalan yang menjadi langganan banjir. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan drainase yang mengacu pada masterplan drainase perkotaan. Seperti yang dilakukan di Kecamatan Giri, Glagah, Kalipuro, dan Kabat,” katanya, Kamis (16/11/2023).
Sementara di sekitar perkotaan terdapat titik jalan langganan banjir, seperti Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan Gajah Mada. Kemudian di daerah Kelurahan Kertosari, stasiun lama, depan Terminal Karangente (Brawijaya) Banyuwangi di Jalan Brawijaya dan depan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi di Jalan Adi Sucipto.
Penyebab utama terjadinya banjir selain disebabkan intensitas curah hujan yang tinggi, tapi juga koneksitas antara drainase dari sungai ke laut dan perubahan fungsi tata ruang daerah kota.
”Saat ini berfokus pada normalisasi melalui pengerukan sedimen drainase, perbaikan drainase juga dilakukan untuk memperkuat dan berfungsi secara optimal,” imbuhnya. (d)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |