Jemput Bola, Pemkot Mojokerto Ingin Sejajarkan Kepatuhan Regulasi dan Keberlanjutan Ekonomi Jalan Empunala

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Pemkot Mojokerto menggelar Sosialisasi Pemanfaatan Trotoar Jalan Empunala, Kota Mojokerto, Rabu (22/11/2023). Sosialisasi ini dilatarbelakangi oleh ketidakpatuhan pengguna jalan seiring bertumbuhnya ekonomi di sepanjang jalan ini.
Pertumbuhan ekonomi dibuktikan dengan adanya penambahan jumlah pengusaha angkringan di sepanjang jalan ini. Kerapkali, usaha mikro kecil ini menelan hak pejalan kaki di sepanjang trotoar.
Advertisement
Salah satu warga pada saat menyampaikan aspirasi tentang Jalan Empunala, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Rabu (22/11/2023) (FOTO: Theo/TIMES Indonesia)
Sosialisasi ini menjadi rembug warga dan bertukar ide mencari formula terbaik untuk mensejajarkan pertumbuhan ekonomi, kepatuhan regulasi, dan keberlanjutan iklim ekonomi di sepanjang Jalan Empunala, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Agenda ini menjadi langkah awal Pemkot Mojokerto sebelum melaksanakan rembug warga dan musrembang. Diharapkan kegiatan ini menjadi pemicu awal sistem tata kelola Jalan Empunala, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto yang adil dan berkelanjutan.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mewanti-wanti agar pengguna roda dua maupun roda empat, agar tidak menggunakan trotoar jalan. Agar tidak merusak infrastruktur pembangunan yang telah diupayakan oleh Pemkot Mojokerto.
Kepala DPUPRPRKP Kota Mojokerto, Nara N. Utomo dalam agenda Sosialisasi Pemanfaatan Infrastruktur Jalan Empunala, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Rabu (22/11/2023) (FOTO: Theo/TIMES Indonesia)
Ning Ita menyampaikan bahwa awal mula berdirinya angkringan di Jalan Empunala, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto sebanyak 32. Namun data terkini sudah ada 53 usaha angkringan di sepanjang jalan ini. Artinya hal ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi dan keramaian baru di titik tersebut.
“Namun, dari sini harus dijaga agar fasilitas itu tidak rusak ataupun terkotori dengan adanya angkringan-angkringan itu. Saya tekankan fungsi trotoar untuk pejalan kaki bukan untuk kendaraan dan bukan untuk berjualan, dan mengganggu pejalan kaki di sepanjang jalan Empunala,” tegas Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini.
Ning Ita juga menyampaikan bahwa indeks infrastruktur Kota Mojokerto berkembang. Tahun 2022 Indeks Infrastruktur Kota Mojokerto mencapai angka 88,03. Indeks Infrastruktur sendiri ialah satu komponen City Development Index (CDI) yang menilai kinerja kota berdasarkan persentase rumah tangga yang memiliki akses pada fasilitas-fasilitas mendasar ini.
“Ini menunjukkan bahwa infrastruktur-infrastruktur yang menjadi tempat pelayanan umum, khususnya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP), ini dibangun secara bertahap dalam rangka memudahkan akses bagi masyarakat,” kata Ning Ita.
Forum ini menampung berbagai aspirasi dari Warga di Sepanjang Jalan Empunala, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Diantaranya adanya kerusakan keramik, hilangnya hak pejalan kaki, hingga perbaikan-perbaikan infrastruktur.
Menanggapi hal tersebut, Kepala DPUPRPRKP, Nara N. Utomo menyampaikan bahwa perbaikan-perbaikan infrastruktur yang disampaikan dalam forum masih dalam proses pengerjaan rekanan.
“Ini masih dikerjakan rekanan, jadi belum selesai kontrak. Jadi akan diselesaikan hingga Desember 2023. Terkait aspirasi masyarakat yang melingkupi wilayah kami, akan kami kerjakan,” ujarnya kepada awak media, Rabu (22/11/2023).
“Kami akan melakukan pengecekan pada bidang pemeliharaan jalan kamu ke depan,” pungkasnya.
Turut hadir dalam agenda ini, Kepala DPUPRPRKP Kota Mojokerto, Camat Magersari, Lurah Kedundung, Kepala RT, Kepala RW, penjual angkringan, pengusaha, dan warga sekitar Jalan Empunala, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |