Pemerintahan

Lima Pilar Pembangunan Bidang Kependudukan Gaya Bappeda Jatim Ini Bikin Cettar

Rabu, 13 Desember 2023 - 11:08 | 37.09k
Mohammad Yasin, Kepala Bappeda Jawa Timur (Foto:
Mohammad Yasin, Kepala Bappeda Jawa Timur (Foto:
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAMohammad Yasin, Kepala Bappeda Jawa Timur, mimiknya tiba-tiba serius. Intonasi suaranya naik. 

"Tantangan demografis kita cukup besar. Di sisi lain kita tetap harus mendorong kemajuan ekonomi dan sosial," ucap Yasin.

Advertisement

Ucapan itu ia sampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam kegiatan pembahasan publikasi statistik fertilitas, mortalitas, dan proyeksi penduduk 2020-2035 Provinsi Jawa Timur yang digelar Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), di Surabaya, Senin, 31 Juli 2023. 

Wajar Yasin serius dalam hal ini. Dia adalah tokoh di balik kesuksesan data di Jatim dalam berbagai segmen yang digarap Pemprov Jatim. 

Apalagi kerjanya sangat linier dengan visi pemerintahan Gubernur Jatim yang Cettar (Cepat, Efektif, Tanggap, Transparansi, dan Responsif) itu.

Kata Yasin, dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045, Jawa Timur melalui Bappeda telah mengambil langkah signifikan dalam pengaturan dan pengembangan kependudukannya. 

Ia pun dengan penuh semangat memaparkan lima pilar pembangunan kependudukan yang menjadi andalan daerah ini. Pilar-pilar tersebut dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan demografis sambil mendorong kemajuan ekonomi dan sosial.

Lima Pilar yang Sangat Cetar

"Ada lima pilar yang dibangun Bappeda Jatim untuk menuju cita-cita itu," katanya  

Pilar pertama, pengendalian kuantitas penduduk. Ini mencakup strategi yang beragam. Mulai dari program keluarga berencana hingga pendidikan seksualitas, tujuannya adalah untuk menciptakan keseimbangan antara jumlah penduduk dan sumber daya yang tersedia.

Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada pengurangan angka kelahiran yang tidak terkontrol tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dalam membuat keputusan yang terinformasi tentang keluarga mereka.

Pilar kedua, peningkatan kualitas penduduk menjadi fokus pilar kedua. Inisiatif ini meliputi program kesehatan, pendidikan, dan pelatihan vokasional yang dirancang untuk menghasilkan SDM yang tangguh dan kompeten. 

"Di sini Yasin kualitas SDM adalah kunci utama dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan," katanya.

Pilar ketiga, pembangunan keluarga berkualitas, mengakui pentingnya peran keluarga sebagai dasar dari masyarakat. Dengan fokus pada pendidikan dan kesejahteraan di tingkat rumah tangga. 

Pilar ini bertujuan untuk mendukung keluarga dalam menyediakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anggota keluarganya.

Pilar keempat berfokus pada pengaturan persebaran dan mobilitas penduduk. Ini termasuk strategi untuk mengurangi ketimpangan antara perkotaan dan pedesaan serta mengelola urbanisasi yang sehat. 

"Dengan ini, Jawa Timur berusaha menciptakan keseimbangan antara berbagai wilayah, mendorong pertumbuhan yang merata di seluruh provinsi," tandasnya.

Pilar kelima, penataan data dan informasi kependudukan, menekankan pentingnya data yang akurat dan terkini dalam perencanaan pembangunan. Melalui teknologi informasi canggih, Bappeda Jatim berupaya menyediakan data yang dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan yang efektif.

Tantangan dan Prospek Masa Depan 

Yasin mengakui bahwa tantangan dalam pembangunan kependudukan tidaklah sederhana. Dari keterbatasan sumber daya hingga perubahan iklim, setiap aspek memerlukan perencanaan yang matang. Namun, dengan implementasi lima pilar ini, Jawa Timur menunjukkan komitmennya untuk menghadapi tantangan tersebut secara proaktif.

Melalui lima pilar inovatif ini, Bappeda Jatim tidak hanya menunjukkan tentang komitmennya dalam menghadapi tantangan demografis, tetapi juga dalam meraih potensi maksimal pembangunan manusia dan sumber daya alam. Pilar-pilar tersebut menjadi sebuah model pembangunan kependudukan yang tidak hanya berdampak pada Jawa Timur, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi provinsi lain di Indonesia.

Keterpaduan antara pengendalian jumlah penduduk, peningkatan kualitas hidup, dan pemanfaatan teknologi informasi dalam administrasi kependudukan, membentuk kerangka kerja yang komprehensif. Ini adalah pendekatan yang menjanjikan dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, di mana sumber daya manusia yang berkualitas menjadi kunci utama dalam pembangunan nasional.

Selain itu, inisiatif ini juga sejalan dengan agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB, khususnya dalam mencapai tujuan kualitas pendidikan, kesehatan yang baik, dan kesetaraan gender. Dengan demikian, Jawa Timur tidak hanya berkontribusi pada pembangunan nasional tetapi juga pada upaya global dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Kesuksesan implementasi lima pilar ini tidak hanya tergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif dari masyarakat. Edukasi dan sosialisasi yang efektif menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat memahami dan mendukung program-program ini. 

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum adalah fundamental dalam merealisasikan visi ini.

Ke depannya, Bappeda Jatim berencana untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan strategi-strategi ini. Mereka juga terbuka terhadap kolaborasi dan inovasi, terutama dalam pemanfaatan teknologi terbaru untuk memperoleh data yang lebih akurat dan efisien.

Dengan lima pilar ini sebagai fondasi, Jawa Timur berada di jalur yang tepat untuk tidak hanya mencapai pembangunan kependudukan yang berkelanjutan, tetapi juga untuk membangun masyarakat yang lebih kuat, berdaya, dan sejahtera. 

Ini adalah langkah maju yang signifikan bagi Jatim dalam perjalanannya menuju Indonesia Emas 2045. Sebuah visi yang menggambarkan masa depan yang cerah dan penuh harapan untuk generasi saat ini dan yang akan datang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES