Pemerintahan

Pemkab Morotai Ajak Masyarakat Gali dan Jadikan Keagungan Isra Mi'raj Sebagai Pendidikan Bagi Generasi Penerus Bangsa

Rabu, 07 Februari 2024 - 13:35 | 29.31k
Suasana peringatan Isra-Mi'raj 1445-H tahun 2024 Pemkab Morotai di Gedung Islamic Center, Ibukota Kabupaten Morotai. Rabu, 7 Februari 2024. (Foto: Munces For TIMES Indonesia).
Suasana peringatan Isra-Mi'raj 1445-H tahun 2024 Pemkab Morotai di Gedung Islamic Center, Ibukota Kabupaten Morotai. Rabu, 7 Februari 2024. (Foto: Munces For TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morotai memperingati peristiwa Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW Tahun 1445 H/2024 Masehi.

Pemkab Morotai mengajak masyarakat agar menjadikan peristiwa Isra Mi'raj sebagai bahan refleksi dalam menapaki kehidupan di era digital saat ini dan sebagai pendidikan bagi generasi penerus bangsa.

Advertisement

Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang dihadiri langsung oleh Plt Sekda, Suriani Antarani dan Kepala Kemenag Morotai, Kubais Baba, mengusung tema "Menggali Keagungan Spiritual Isra Mi'raj  Dalam Mendidik Generasi Penerus Bangsa", berlangsung di Gedung Islamic Center (GIC), Kawasan Wisata Religi, Ibukota Kabupaten Morotai, Provinsi Maluku Utara, Rabu (7/2/2024).

"Dalam iman seorang Muslim, tentu telah tertanam kepercayaan tentang Isra dan Miraj atau peristiwa perjalanan Nabi Muhammad pada suatu malam untuk menjemput perintah shalat lima waktu. Kami memandang, bahwa pemahaman tentang suatu rangkaian peristiwa perjalanan hyper cepat yang diperkirakan terjadi di antara tahun 620-621 Masehi ini, perlu menjadi bahan refleksi bagi kita dan dipahami serta didalami oleh generasi digital saat ini," ungkap Plt Sekda Pemkab Morotai, Suriani Antarani, saat mengawali sambutan Bupati Morotai.

Pihaknya meyakini, lanjut Antarani, bahwa pemahaman yang mendalam tentang Isra Mi'raj, dapat menghantarkan khususnya untuk anak-anak kita pada penerimaan perintah Tuhan yang mewajibkan setiap Muslim untuk shalat lima waktu sehari semalam. Hal ini tak lepas dari perkembangan nalar kritis generasi masa kini yang selalu menuntut bahwa setiap ajaran maupun petunjuk agama, perlu dibuktikan dengan alasan logis dan bukti empirik.

Untuk itu, peristiwa Isra Mi'raj atau perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina (dalam jarak 1.239 kilo meter), serta ke Sidratul Muntahah di langit ke tujuh dalam waktu satu malam, perlu dijelaskan dengan gamblang dan meyakinkan dengan berbasis sains serta bukti historis dan sosiologis sehingga menebalkan keyakinan bagi anak-anak kita tentang pentingnya peristiwa Isra-Mi'raj sebagai pilar iman.

Di ketahui bersama, bahwa karakter anak-anak yang menduduki bangku SMP dan SMA atau generasi Z berbeda dengan generasi Y atau generasi milenial. Generasi Z sangat adaptif dengan teknologi dalam hal literasi digital, anak anak gen Z lebih paham pemanfaatan teknologi dibanding dengan orang tua.

"Informasi anak-anak lebih aktif dalam pemanfaatan sarana digital sehingga informasi juga mengikuti sirkulasi aktivitas mereka selama berselancar di dunia jaringan. Tidak dapat dipungikir, bahwa penerimaan informasi, baik positif dan negatif menjadi lebih masif diperoleh anak-anak kita," ujarnya.

Suriani menegaskan, kemajuan teknologi informasi seperti halnya pisau bermata dua, di satu sisi dapat memberi manfaat yang baik, di sisi lain dapat menjerumuskan dalam kemudaratan dalam konteks hari ini, yang serba tak terbatas. Snak-anak akan mudah mengakses informasi dari berbagai sisi, anak-anak akan mudah memperoleh ilmu dalam banyak perspektif, tidak terkecuali yang memberi pengaruh negatif yang meruntuhkan iman. 

Oleh sebab itu, kemajuan teknologi informasi merupakan tantangan bagi kita bagaimana kondisi ini dijadikan peluang untuk mengarahkan anak-anak kita untuk belajar pada sains dan teknologi, bagaimana kita mengarahkan anak-anak pada literatur dan bukti-bukti empirik yang menguatkan historiografis yang menunjukkan bahwa islam adalah agama damai, agama yang memberi petunjuk keselamatan dan kemuliaan di dunia, serta jaminan kedamaian pasca kehidupan.

"Melihat kenyataan seperti yang baru saja kami sampaikan, selaku orang tua, kami juga berpesan kepada diri kami sendiri, untuk selalu mawas dalam memberi tauladan, serta mendidik anak-anak dalam kedisiplinan, serta berhati-hati. Pada momentum memperingati hari Isra Mi'raj, kami juga mengimbau kepada guru-guru dan pemuka agama, untuk menjaga generasi muda di sekolah dan madrasah, serta lingkungan sosial lainnya," pesannya.

"Mari kita gali keagungan Isra Mi'raj ini sebagai pendidikan dan pembelajaran bagi mereka para penerus bangsa. Mari kita bekali anak-anak kita dengan adab, mari kita tuntun mereka dalam mencari ilmu, serta kita hujani mereka dengan kasih sayang. Sehingga anak-anak akan merasakan cinta dan kasih sayang, serta menjiwai karakter Ar-Rahman dan Ar-Rahim," pungkas Plt Sekda Pemkab Morotai,  Suriani Antarani.(*).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES