PDM Kabupaten Malang Rintis Perpustakaan Percontohan Melalui Penguatan Literasi Pendidikan Dasar
TIMESINDONESIA, MALANG – Kegiatan workshop bertema "Peran Perpustakaan Sekolah dalam Penerapan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) berbasis Profil Pelajar Pancasila" digelar di SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang, Sabtu (10/2/2024).
Kegiatan workshop perpustakaan ini difasilitasi Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang, berkolaborasi dengan kegiatan program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) Mitra Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Advertisement
Dalam kegiatan workshop ini, diberikan materi khusus terkait Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dan Perpustakaan, dengan narasumber Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, MPd, akademisi Universitas Negeri Malang (UM).
Pemateri lainnya, dari Kepala Perpustakaan SD Anak Shaleh, Diah Anita Lutfiana, MPd, tentang Perpustakaan sebagai Pusat Belajar yang Inspiratif. Dalam paparannya, Anita mengungkapkan perlunya duta pustaka, ruang diskusi, dan kerja sama dengan guru untuk melakukan kegiatan belajar di perpustakaan.
Koordinator divisi Pustaka dan Penerbitan MPID PDM Kabupaten Malang, Innany Mukhlisina, MPd mengungkap, latar belakang dilaksanakannya program ini sebagai respon kebutuhan peningkatan kualitas pendidikan, melalui penguatan literas. Khususnya, di kalangan siswa SD/MI di Kabupaten Malang.
"Penerapan Gerakan Literasi Sekolah bisa menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi dan pengetahuan siswa. Melalui workshop ini, kedepan diharapkan juga bisa dikembangkan rintisan perpustakaan percontohan di SD-SD Muhammadiyah Kabupaten Malang," jelas Innany Mukhlisina, Sabtu (10/2/2024).
Dalam workshop GLS ini, melibatkan peserta dari SD Muhammadiyah 08 Dau, SD Muhammadiyah 01 Kepanjen dan MI Muhammadiyah Tajinan.
Lebih dari itu, lanjut Innany, membangun kesadaran dan pemahaman akan nilai-nilai Pancasila sedari usia dini juga menjadi landasan sangat penting, dalam membangun karakter positif generasi muda yang kuat dan beretika.
Prof Wahyudi Siswanto mengungkapkan, perpustakaan punya beberapa fungsi strategis. Tak hanya itu, masjid dan perpustakaan harus menjadi tempat terindah, nyaman, dan estetik.
"Perpustakaan hendaknya menjadi tempat dan sumber belajar, bahkan bisa menjadi galeri karya teknologi dan seni. Dan, koleksi perpustakaan bisa dilengkapi dalam bentuk cetak dan digital," demikian Guru Besar Pendidikan Bahasa Indonesia UM ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |