SIPP DLH Kota Batu Permudah Dapatkan Layanan Program Lingkungan Hidup

TIMESINDONESIA, BATU – Jika ada keluhan terkait lingkungan hidup di sekitar tempat tinggal Anda, kini tidak perlu susah untuk melaporkannya, karena Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu memiliki sebuah aplikasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengadukan permasalahan lingkungan di wilayahnya.
Aplikasi ini diberi nama SIPP atau Sistem Informasi Penataan dan Penaatan Lingkungan. Jika ada pencemaran lingkungan, warga cukup mengakses https://sipp-dlh.batukota.go.id di internet. Caranya mudah, pengaduh tinggal mengklik AWas E, salah satu layanan pengaduan yang disiapkan dalam aplikasi ini.
Advertisement
Warga tinggal memasukkan nomor induk kependudukan, nomor handphone, Alamat Email, siapa yang dilaporkan, uraian permasalahan dan tentunya harus kita lengkapi dengan bukti pelaporan bahwa telah terjadi pencemaran lingkungan.
"Tinggal diklik, masyarakat bisa memanfaatkan untuk mendapatkan layanan lingkungan hidup. Pemanfaatan aplikasi ini kini semakin mudah, karena kini AWAs E sudah kita rangkum dalam sebuah aplikasi terbaru kami SIPP,”ujar Kepala Bidang Penataan dan Penataan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Agus Trisnobuwono S.Hut.
Aplikasi versi terbaru Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini dibangun untuk menjadi ruang digital yang dapat dijadikan sebagai database, tampilan update data dan media komunikasi 2 (dua) arah antara Pemerintah dan masyarakat serta stakeholder dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup khususnya dalam peningkatan kapasitas lingkungan dan perizinan lingkungan.
“Pada aplikasi SIPP ini, terdapat beberapa dashboard peningkatan kapasitas lingkungan hidup, yaitu Adiwiyata, Berseri, Adipura dan Perizinan Lingkungan,” ujar Agus. Menurutnya aplikasi ini lengkap karena tidak hanya memberikan ruang untuk masyarakat mendapatkan layanan pengaduan, namun juga bisa mengurus perizinan dan mendapatkan informasi perkembangan pembangunan lingkungan hidup di Kota Batu.
Salah satu dashboard dalam aplikasi ini terdapat dashboard Adiwiyata, dimana program ini merupakan program yang diterapkan di sekolah sebagai upaya Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
Dashboard lainnya adalah Berseri, dimana dashboard ini dibangun untuk media komunikasi dengan perangkat desa/kelurahan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan desa/kelurahan.
Sementara dashboar Adipura merupakan media komunikasi penanggungjawab titik pantau Adipura dengan Dinas Lingkungan Hidup. Sedangkan dashboard Perizinan Lingkungan adalah media komunikasi bagi pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam pengurusan perizinan lingkungan.
“Aplikasi terbaru kami SIPP ini bertambah lengkap karena semua inovasi yang dahulu pernah kita buat, kita rangkum dalam SIPP, sehingga masyarakat lebih mengenal dan lebih mudah dalam mengaksesnya,” papar Agus.
Aplikasi ini, menurut Agus dibangun untuk menjawab permasalahan lingkungan hidup di Kota Batu yang semakin kompleks seiring dengan perkembangan Kota Batu sebagai kota pariwisata yang cukup berkembang pesat di Jawa Timur.
Kedatangan wisatawan baik nasional maupun mancanegara tentunya akan memberikan dampak bagi lingkungan mulai dari peningkatan timbulan sampah sejenis sampah rumah tangga (SSRT) yang dihasilkan di destinasi wisata, juga peningkatan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangun yang tentu saja berdampak terhadap jumlah resapan air dan kualitas air di Kota Batu, belum lagi permasalahan pencemaran udara dari sektor transportasi dan gas Methane sampah.
Kompleksitas permasalahan lingkungan mendorong DLH untuk terus berinovasi terutama dalam menciptakan sebuah media komunikasi dan monitoring secara digital yang bisa menjadi ruang diskusi, komunikasi dan koordinasi serta database dan pelaporan yang memudahkan baik bagi Pemerintah dalam pengambilan keputusan serta bagi masyarakat dan stakeholder dalam bersinergi Bersama Pemerintah.
“Inovasi SIPP ini diharapkan memberikan manfaat bagi ketiga pilar pembangunan lingkungan, yaitu Pemerintah, masyarakat dan stakeholder dalam upaya sinergitas dan kolaborasi bersama dalam peningkatan kualitas lingkungan,”ujarnya.
Manfaat lain dari dibangunnya aplikasi ini adalah tersedianya database dokumen dan progress report dari setiap stakeholder dalam upaya mencapai target kondisi lingkungan yang ingin dicapai.
Aplikasi ini diharapkan memberikan dampak positif bagi ketiga pihak pilar pembangunan lingkungan, di mana media komunikasi dan konsultasi secara online akan memangkas biaya dan waktu serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi capaian.
Selain itu dampak lain adalah bahwa pengambilan keputusan didasarkan pada database dan data trend sehingga diharapkan lebih tepat dan akurat.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |