Pemerintahan

Banyuwangi Berbagi, Bupati Ipuk Menyisir Perkampungan Terpencil di Tengah Hutan

Senin, 26 Februari 2024 - 09:03 | 24.16k
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat menyalurkan bantuan Banyuwangi Berbagi kepada masyarakat diwilayah terpencil. (FOTO: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat menyalurkan bantuan Banyuwangi Berbagi kepada masyarakat diwilayah terpencil. (FOTO: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ternyata di tengah hutan yang lebat di kaki gunung Raung, terdapat perkampungan kecil yang dihuni oleh para pegawai perkebunan yang telah tinggal di sana puluhan tahun.

Salah satu perkampungan tersebut adalah Kampung Tlocor, yang secara administratif terletak di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Akses menuju perkampungan ini memerlukan perjalanan melalui jalan makadam yang cukup terjal sepanjang lima kilometer.

Advertisement

“Di sini tidak kurang ada 18 kepala keluarga yang tinggal,” ungkap Kepala Desa Jambewangi Masykur saat mendampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang mengunjungi kampung tersebut.

Dalam kunjungannya tersebut, Bupati Ipuk menyampaikan bantuan sembako dari kolaborasi antara Kopri Banyuwangi, Baznas Banyuwangi, PUDAM Banyuwangi, dan Bank Jatim.

Ipuk menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari upaya gotong royong untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di ujung timur Jawa. Dia menegaskan pentingnya memastikan bahwa semua warga Banyuwangi.

“Kami ingin memastikan semua warga Banyuwangi yang masih pra sejahtera tersentuh oleh program-program pemerintah. Bahkan, warga yang berada di sudut terpencil sekalipun,” tegas Ipuk, Senin (26/2/2024).

Selain penyaluran sembako, Ipuk juga memastikan bahwa masyarakat setempat mendapatkan akses layanan dasar seperti listrik, pendidikan, dan kesehatan.

“Disana sudah ada kelas jauh dari SDN 7 Jambewangi. Ada guru khusus dari program pemkab, Banyuwangi Mengajar. Sehingga anak-anak tak perlu turun ke bawah untuk sekolah,” terang Ipuk.

Begitu pula dengan akses kesehatan. Rutin setiap bulan para petugas kesehatan dari Puskesmas Sempu melakukan cek kesehatan rutin.

“Untuk ibu hamil yang telah mendekati waktu kelahiran, sudah ada rumah singgah di bawah. Sehingga bisa segera mendapatkan penanganan medis saat diperlukan,” jelasnya.

Meskipun infrastruktur jalan masih menjadi tantangan karena keterbatasan anggaran dan peraturan kawasan hutan, Bupati Ipuk memastikan bahwa akses listrik telah terpenuhi melalui kerjasama dengan PLN, menggunakan tenaga hidro.

Kehadiran Ipuk di Kampung Tlocor menyita perhatian warga setempat. Ginanti, salah seorang warga, menyatakan bahwa ini adalah kali pertama seorang bupati mengunjungi kampung mereka. Sugiatin, warga lainnya, menyambut kedatangan Ipuk dengan antusias dan mendoakan kesuksesannya dalam memimpin Banyuwangi.

Selain Kampung Tlocor, Ipuk juga menyambangi Lingkungan Gunung Emas di Dusun Gunung Raung, Desa Kajarharjo, Kecamatan Glenmore untuk menyalurkan bantuan.

Dengan penanganan yang komprehensif dan melibatkan semua pihak terkait, Bupati Ipuk berharap angka kemiskinan di Banyuwangi dapat teratasi efektif. Targetnya adalah mencapai nol persen kemiskinan ekstrem.

Angka kemiskinan Banyuwangi telah menurun secara signifikan selama tiga tahun terakhir. Dari 8,07 persen pada tahun 2021, turun menjadi 7,34 persen pada tahun 2023, mencatat angka kemiskinan terendah dalam sejarah Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES