Program KIAT Diperpanjang Sampai 2026, Menteri PUPR RI Jelaskan Kolaborasi Infrastruktur Indonesia-Australia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR RI), Basuki Hadimuljono, mengumumkan perpanjangan Program Kerja Sama Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT) hingga Juni 2026.
Dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Kamis (7/3/2024), Menteri PUPR RI menegaskan fokus program ini pada sektor air, sanitasi, transportasi, dan pembiayaan infrastruktur.
Advertisement
Menteri PUPR RI mengungkap, dengan nilai kerja sama sebesar 150 juta dolar Australia, KIAT awalnya berlaku hingga 30 Juni 2022. Namun, dengan hasil yang positif dan dampak yang signifikan, kedua negara memutuskan untuk memperpanjang program ini untuk periode yang lebih panjang. Kerja sama infrastruktur antara Indonesia dan Australia telah terbukti menjadi bagian penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Menteri PUPR RI menambahkan, salah satu proyek kerja sama infrastruktur yang telah dilakukan adalah pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T) di Palembang, Sumatera Selatan. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 26 Oktober 2023. Dengan hibah senilai kurang lebih 67 juta dolar Australia, proyek ini bertujuan untuk membangun IPAL dan stasiun pompa yang mampu melayani 120.000 orang dengan kapasitas 20.000 m3/hari.
Selain SPALD-T, pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan jaringan perpipaan terkait proyek ini. Mulai dari pipa pengumpul utama hingga sambungan rumah tangga, investasi dalam infrastruktur ini menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan sanitasi yang berkualitas. “Pemerintah Indonesia juga turut serta dalam melanjutkan pembangunan jaringan perpipaannya. Mulai dari pipa pengumpul utama sampai sambungan rumah tangga dengan jumlah investasi yang sama,” kata Menteri PUPR RI.
Kunjungan kerja ke Melbourne, Australia, oleh Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono bersama sejumlah menteri lainnya menjadi bagian dari upaya memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Australia. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menghadiri Pertemuan Bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, PM Selandia Baru Christopher Luxon, dan PM Kamboja Hun Manet, sebagai bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia.
Pertemuan bilateral tersebut bertujuan untuk membahas berbagai topik, termasuk keberlanjutan dan peluang kerja sama antarnegara, terutama di bidang infrastruktur. Indonesia dan Australia, bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya, terus berupaya memperkuat kemitraan dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut.
Dengan perpanjangan Program KIAT hingga 2026 dan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak, Menteri PUPR RI berharap kerja sama infrastruktur antara Indonesia dan Australia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi kedua negara dan masyarakatnya. Dengan berbagai inisiatif dan proyek infrastruktur yang sedang berlangsung, masa depan kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam bidang infrastruktur terlihat cerah dan berpotensi untuk menciptakan perubahan positif yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |