Pemerintahan

Program KB Desa Jambewangi Mengesankan 12 Negara

Rabu, 15 Mei 2024 - 12:55 | 25.38k
17 delegasi dari 12 negara dan organisasi internasional melakukan kunjungan hari kedua di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. (foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
17 delegasi dari 12 negara dan organisasi internasional melakukan kunjungan hari kedua di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. (foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pada Kunjungan hari kedua Ambassador Goes To Kampung KB BKKBN dilakukan di desa Jambewangi, Kecamatan sempu, Banyuwangi. Para delegasi mengamati langsung program-program yang ada di Kampung KB. 17 delegasi terkesan dengan program yang sangat holistik.

“Programnya sangat holistik mulai terkait pre-marital, kelahiran,  perkembangan anak pada 1000 hari kelahiran, hingga remaja juga ada. Ini sangat mengagumkan,” ujarnya. (Rabu, 15 Mei 2024)

Advertisement

Rangkaian acara yang berlangsung pada, 13-15 Mei 2024 dan di hadiri 17 delegasi dari 12 negara dan organisasi internasional mengaku mendapatkan banyak pelajaran yang diambil dari kunjungannya di desa Jambewangi.

“Banyak pembelajaran dari sini yang bisa diimplementasikan di negara kami,” ujarnya.

Program-program yang ada di Kampung KB antaranya,Seperti program kerja Bina Keluarga Lansia (BKL), yang merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan secara rutin sebulan sekali. 

Lansia yang masih berdaya, juga dibekali program pemberdayaan berupa pelatihan menganyam agar mereka tetap produktif di usia lanjut.

Para delegasi juga dikenalkan dengan program kerja Bina Keluarga Balita (BKB) di posyandu Sido Tentrem. Program dimana bidan dan kader kesehatan memeriksa kesehatan fisik balita, seperti mengecek kecukupan gizi anak hingga melatih motorik anak.

Rombongan juga melihat kegiatan pelayanan KB di dalam kendaraan pelayanan KB keliling. 

Mereka juga bertemu kelompok kerja Bina Keluarga Remaja (BKR), yang mengedukasi terkait persoalan remaja. Seperti, seks bebas, bullying, narkoba, dan banyak lainnya.

Para delegasi juga berkesempatan melihat kerja tim CHIPS (Calon Harapan Insan Penghuni Surga) dimana petugas melakukan pemeriksaan kesehatan ke rumah warga keliling mengendarai motor. 

Mereka juga mengunjungi Dapur Sehat Atasi Stunting, pembuatan makanan bergizi puding dari buah naga dan daun kelor, juga bakso tuna dan sayuran, untuk ibu hamil dan balita rawan stunting.

Selain itu delegasi juga melihat pengelolaan data melalui Elsimil dan Rumah Data. Mereka melihat berbagai data kependudukan desa setempat, mulai jumlah balita, jumlah keluarga yang memiliki lansia dan remaja, dan sebagainya. 

Menurutnya berbagai program yang dijalankan desa ini juga sudah sesuai dengan tujuan Sustainable Delevelopment Goals (SDGs). Yakni terwujudnya kehidupan sehat dan sejahtera, kesetaraan gender, pendidikan berkualitas, serta zero kelaparan dan kemiskinan.

Delegasi dari Kanada, Kevin Tokar, sangat terkesan terutama terkait keterlibatan seluruh elemen masyarakat. 

“Semuanya ikut berpartisipasi. Dari anak muda, orang dewasa, wanita, semuanya ikut terlibat dalam proses peningkatan kesehatan dan kesejahteraan di desa. Ini bagus,” ujar Kevin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES