Pemprov Jatim dan Malaysia Sepakat Perkuat Hubungan Diplomatik Lewat Pendidikan

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Penjabat (Pj) Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono menerima kunjungan Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Malaysia YB Datuk TS Mustapa Sakmud bersama Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin di Gedung Grahadi, Selasa (25/6/2024).
Kunjungan mereka kali ini membahas pengembangan kerja sama dalam sektor pendidikan antar kedua belah pihak sebagai upaya menguatkan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia.
Advertisement
Pj Sekdaprov Jatim Bobby mengatakan bahwa mereka membuka peluang di bidang pendidikan. Terutama pertukaran pelajar dan mahasiswa.
Selain itu juga kesepakatan mengembangkan bidang keilmuan di Malaysia dan Jatim.
"Misalnya terkait dengan bidang teknologi informasi, termasuk juga bidang pendidikan Islam yang ada di Malaysia dan Jatim," terang Pj Sekdaprov Bobby.
Hal ini tentunya diharapkan dapat memberikan bekal kepada generasi muda untuk menimba ilmu di negara sahabat sekaligus memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia.
"Sehingga nanti sebagai dua bangsa yang serumpun ini punya kesepahaman bersama di dalam membangun masing-masing negaranya dan memperkuat persaudaraan antara Indonesia dan Malaysia di dalam menjaga wilayah Malaysia dan Indonesia secara bersama-sama," lanjutnya.
Sementara detail lebih lanjut tentang program itu akan dibicarakan secara lebih mendalam.
Pj Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono bersama Wakil Menteri Pendidikan Malaysia YB Datuk TS Mustapa Sakmud usai pertemuan di Gedung Negara Grahadi, Selasa (25/6/2024). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
"Tetapi kesepahaman bahwa kita bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan tadi sudah ada kata sepaham dan sepakat," tandasnya.
Senada, Wakil Menteri Pendidikan YB Datuk TS Mustapa sangat antusias menyambut rencana ini.
Di tengah diskursus dan polemik isu Indonesia-Malaysia, sektor pendidikan dinilai dapat membangun kembali keutuhan negara bertetangga di Kawasan Asia Tenggara ini.
"Terutama dari segi anak-anak mudanya, bagaimana kita mau mengembangkan bakat dan potensi kepemimpinan anak-anak muda ini supaya seiring sejalan. Kita sudah maklum bahwa Indonesia dan Malaysia ini sejarahnya sama, banyak sejarah yang kita pelajari bersama," katanya.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia sendiri telah berlangsung sejak 1959 pada era kepemimpinan Presiden Soekarno. Meskipun sempat mengalami pasang surut, namun tak menghalangi langkah merajut ikatan persaudaraan.
"Kita mau supaya anak-anak muda Malaysia dan Indonesia memahami tentang sejarah penting kedua negara ini. Kita tidak mau generasi muda kita pada masa ini dan masa akan datang, akan terpisah disebabkan oleh teknologi yang semakin berkembang yang bisa memisahkan, menjarakkan antara dua generasi negara ini," katanya.
Dengan kolaborasi tersebut, Malaysia berharap dapat mengembangkan pendidikan bagi generasi muda utamanya latar belakang sejarah hubungan diplomatik kedua bangsa.
"Mereka mesti memahami sejarah-sejarah yang telah berlaku sebelum ini," ujarnya.
Malaysia dan Indonesia diketahui memiliki sejarah panjang sebagai bangsa serumpun, sehingga kolaborasi antara kementerian pendidikan tinggi dan Indonesia akan direkatkan kembali.
"Indonesia ini penting dan kita akan dekatkan kembali banyak kerja sama yang kita boleh buat," tegasnya.
Tak hanya soal pendidikan. Wamen Pendidikan YB Datuk TS Mustapa juga menjelaskan, bahwa Malaysia sangat ingin belajar pada pengalaman Indonesia terutama dalam food security atau jaminan keamanan pangan.
"Mungkin area penting yang kami di pendidikan tinggi yang kami ingin mencari, penyelidikan-penyelidikan atau solusi yang telah dibuat. Untuk kita pelajari untuk kita bawa ke Malaysia," terangnya.
Malaysia, lanjutnya, saat ini berhasrat menjadi wilayah hub pendidikan antar bangsa.
"Kita mau galakkan supaya lebih banyak dari Indonesia datang ke Malaysia untuk belajar. Salah satunya dari segi bahasa kita tidak ada masalah, segi makanan lebih kurang sama dan paling dekat dari Indonesia," ujar Wamen Pendidikan YB Datuk TS Mustapa.
Malaysia akan membuka peluang tersebut bagi pelajar Indonesia untuk memanfaatkan pendidikan di sana.
"Dengan kerja sama ini akan lebih mempererat hubungan sejarah," ujarnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |