Pemerintahan

Bidan Banyuwangi Jamin Kesehatan Masyarakat hingga Wilayah Pelosok

Rabu, 17 Juli 2024 - 16:35 | 19.23k
Bangunan Rumah bersalin Desa. Sarongan, Kec. Pesanggaran, Kab. Banyuwangi tampak depan (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Bangunan Rumah bersalin Desa. Sarongan, Kec. Pesanggaran, Kab. Banyuwangi tampak depan (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Bidan-bidan di Kabupaten Banyuwangi menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjamin kesehatan masyarakat hingga ke wilayah pelosok. Di tengah tantangan akses sulit dan medan yang berat, mereka rutin melakukan jemput bola untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

Dalam menunjang pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi  telah memberikan banyak fasilitas. Diantaranya ambulance Triton, serta motor KLX yang digunakan untuk akomodasi para petugas keliling.

Advertisement

Kendaraan operasional tersebut juga digunakan untuk mengedukasi serta promosi kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di daerah terpencil seperti Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Sarongan merupakan salah satu desa terluar di Banyuwangi yang sebagian besar wilayahnya di tengah perkebunan kawasan hutan. 

Seperti bidan di wilayah tersebut, Misiyati yang bertugas di Rumah Bersalin Desa Sarongan, mengatakan mereka rutin melakukan pemeriksaan Bumil, lanjut usia, gizi warga sekaligus promosi kesehatan, dan lainnya

“Saya bersama  tim rutin melakukan pemeriksaan keliling ke masyarakat, mengecek ibu hamil mengukur status gizi balita, pos lansia, pemeriksaan golongan darah, kesehatan lingkungan, dan promosi kesehatan dijalankan hari itu juga,” ucap Misiyati, Rabu (17/07/24).

Untuk diketahui Rumah bersalin di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran didirikan untuk memfasilitasi penduduk yang ada di wilayah tersebut, dan mulai dioperasikan pada tahun 2022 oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas. Bangunan ini juga sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah Jepang.

Menurut Misiyati, ini sangat bermanfaat karena memangkas perjalanan  yang sangat panjang dibandingkan menuju Puskesmas Sumberagung yang berjarak 20 kilometer dari Sarongan. 

"Rumah bersalin ini sangat bermanfaat bagi petugas maupun warga. Warga menjadi lebih dekat, juga memudahkan untuk petugas, karena semua layanan persalinan terpusat jadi satu, secara fasilitas juga lebih lengkap, memiliki ruang rawat inap, ada kendaraan operasional, ada mobil dan motor," kata Misiyati.

Misiyati juga menceritakan, mereka harus sering terjun ke kawasan penduduk untuk memberi layanan kesehatan. Lama perjalanan dan kondisi geografis membuat para bidan ini harus sering keliling ke tempat-tempat pasien. 

"Tiap pekan, setiap bidan pasti turun ke lapangan melakukan pemeriksaan ke warga. Selain layanan Posyandu, mereka juga memberikan layanan stunting, pemeriksaan ibu hamil resiko tinggi, anak kurang gizi, dan lainnya," ujarnya.

Seperti memberikan layanan kesehatan bagi ibu hamil yang sempat melahirkan di depan Rumah Bersalin dan viral beberapa waktu lalu.

Menurut Misiyati, ibu tersebut merupakan salah satu pasiennya yang beresiko tinggi. Misiyati telah dua kali melakukan visitasi ke rumahnya untuk konseling dan pemeriksaan serta telah melakukan cek darah, USG, dan lainnya.

"Hasil pemeriksaan sebelum melahirkan kondisi ibu dan bayinya baik," katanya. 

Waktu kelahiran bayi diperkirakan awal Agustus. Jadi persalinan maju, sehingga saat hendak melahirkan posisinya masih berada di rumah. Namun Misiyati bersyukur ibu tersebut selamat, serta kondisi ibu dan anaknya sehat. 

Bidan Rumah Bersalin lainnya, yang saat ini sudah diangkat menjadi PPPK, Mustotafidatuz Zuro’, mengatakan setiap hari selain jam kerja yang mulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00, bidan juga dibagi dalam dua shift jaga, sore dan malam. 

"Dibagi dua shift mulai pukul 14.00 hingga pukul 20.00 malam, dan pukul 20.00 hingga pukul 07.00 pagi," kata Fida.

Fida mengakui tenaga kesehatan di Rumah Bersalin melakukan banyak tugas. Selain bertugas di tempat, dia juga melakukan pemeriksaan keliling. 

"Ya seringkali sudah jaga sore atau malam,  kalau waktunya periksa poskesdes atau waktunya posyandu ya kita langsung berangkat," tambahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES