Pemkab Blitar Alokasikan Ratusan Miliar untuk Entas Kemiskinan Ekstrim

TIMESINDONESIA, BLITAR – Pemkab Blitar mengalokasikan anggaran ratusan miliar untuk entaskan kemiskinan ekstrim. Upaya bisa berhasil membawa Kabupaten Blitar dalam urutan kemiskinan terendah kedua di Jawa Timur.
Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Blitar, Rully Wahyu Prasetyowanto, mengatakan, bahwa Pemkab Blitar telah melaksanakan sekitar 39 program pengentasan kemiskinan dengan total anggaran sekitar Rp 324 miliar.
Advertisement
Anggaran tersebut tersebar di 25 Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pemerintah Kabupaten Blitar meraih pencapaian signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blitar tahun 2024, angka kemiskinan turun sebesar 0,53%, dari 8,69% menjadi 8,16%. Angka kemiskinan ekstrem juga mengalami penurunan sebesar 0,5%, dari 0,79% menjadi 0,29%.
"Alhamdulillah , upaya ini menempatkan Kabupaten Blitar pada peringkat kedua terendah di Jawa Timur dalam hal kemiskinan ekstrem," jelas Rully Wahyu, Selasa (30/7/2024).
Tahun lalu, Pemkab Blitar menerima reward DID dari APBN sekitar Rp 6,3 miliar atas kinerja penanganan kemiskinan. Bupati Blitar, Rini Syarifah menyebutkan tiga strategi utama dalam pengentasan kemiskinan yang harus diterapkan secara tepat sasaran: meningkatkan pendapatan, mengurangi beban pengeluaran, dan menghapus kantong-kantong kemiskinan.
"Langkah konkret pertama adalah penyediaan data dan analisis data by name by address agar dapat tepat sasaran. Kemudian, merumuskan rencana tindak lanjut atau rencana kerja," tegas Mak Rini, panggilan akrab pemimpin perempuan pertama di Kabupaten Blitar ini.
Selain itu, Mak Rini menekankan pentingnya evaluasi berkala terhadap program-program pengentasan kemiskinan, termasuk bantuan sosial, BKSM (Bantuan Kebutuhan Siswa Miskin), pelatihan kerja, dan pemberdayaan masyarakat. Program lain yang turut mendukung adalah jaminan kesehatan, jaminan ketenagakerjaan, dan pembangunan akses sanitasi air bersih.
Mak Rini menegaskan, program-program yang efektif dalam mendorong penurunan kemiskinan harus dilanjutkan. Targetnya adalah menurunkan angka kemiskinan menjadi 6,78 – 5,30 persen di tahun 2025. Dan 0,39 – 0,18 persen di tahun 2045. Sinergi dengan semua pihak sangat diperlukan.
"Alhamdulillah, kita berhasil menurunkan 0,53%, ini merupakan pencapaian yang membanggakan. Terima kasih kepada semua pihak dan pemangku kepentingan yang telah bekerja keras dan ikhlas dalam penanganan kemiskinan ini," pungkasnya. (d)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |