Anggota DPD RI Terpilih Apresiasi Dishub Jatim Penuhi Semua Perlintasan KA Tanpa Palang Pintu

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tahukah anda? Sebanyak 550 perlintasan KA (kereta api) yang belum berpalang pintu, sudah diselesaikan sepenuhnya oleh Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan. Tapi mengapa kecelakaan akibat perlintasan KA tanpa palang pintu masih terjadi? Ternyata jawabannya diketahui dari diskusi menarik antara Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Dr. Nyono, S.T, M.M., dengan anggota DPD RI Terpilih Jatim, Dr. Lia Istifhama. Tepatnya di Kantor Dinas Perhubungan Pemprov Jatim yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No.268, Menanggal, Gayungan, Surabaya.
“Sepanjang tahun 2023-2024 telah dibangun palang perlintasan kereta api di 200 titik hasil kolaborasi Dinas Perhubungan Pemprov Jatim, Kementerian Perhubungan dan pemerintah kabupaten dengan skema hibah dan bantuan keuangan,” jelas Nyono.
Advertisement
"Hasil sengkuyungan bersama Dishub Jatim, Kemenhub dan pemerintah kabupaten telah terbangun 200 titik dengan rincian, 100 titik adalah bantuan dari pemprov melalui skema hibah 85 titik dan 15 titik dengan mekanisme bantuan keuangan, sisanya yang 100 titik diselesaikan kemenhub dan pemerintah daerah," tambahnya.
Ikhtiar menyelesaikan permasalahan ini diinisiasi oleh dishub jatim dalam merespon kegalauan pemerintah kabupaten yang pontang-panting menyelesaikan tanggung jawab pembangunan perlintasan karena tidak memiliki anggaran, sesuai Keputusan menteri perhubungan no 94/2018 disebutkan bahwa tanggung jawab pembangunan perlintasan kereta api disesuaikan dengan status jalan tersebut, jika jalan tersebut adalah jalan provinsi maka tanggung jawab berada di gubernur, sedangkan bupati bertanggungjawab terhadap pembangunan jalan kabupaten.
Jawa Timur telah memaksimalkan pembangunan palang pintu perlintasan kereta api namun kecelakaan akibat perlintasan KA masih terjadi, mengapa begitu? Usut punya usut, ternyata jawabannya adalah bahwa perlintasan KA tersebut bukan dalam kewenangan Pemprov Jatim.
"Masih ada 350 titik dari 550 titik perlintasan kereta api di jalan kabupaten dalam wilayah Jawa Timur yang belum dibangun palang perlintasan," terang Nyono.
Oleh sebab itu, Nyono pun menyampaikan pentingnya pemerintah kabupaten kota setempat untuk rutin berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk memenuhi perlintasan KA tersebut.
“Kami (Pemprov Jatim) sangat open jika ada daerah yang membuka koordinasi dan komunikasi terkait perlintasan tanpa palang pintu. Tentu, ayo sama-sama mencari solusi bersama demi keselamatan masyarakat,” jelasnya.
"Hal ini karena memang kami sudah menyelesaikan 22 titik perlintasan yang berada di jalan provinsi, namun memang masih banyak perlintasan KA di jalan Kabupaten Kota yang belum rampung. Ini menjadi fokus kami juga, yaitu penyelesaian di 350 titik perlintasan yang masuk jalan kabupaten. Ini penting karena menyangkut keselamatan masyarakat Jawa Timur dan sangat membutuhkan kerjasama semua pihak," ujarnya.
Tas tes dan terukur, kerja Dishub Jatim bukan cuma isapan jempol belaka. Terbukti, Dishub Jatim juga melakukan monev, monitoring dan evaluasi dengan mengukur tren angka kecelakaan.
"Data yang dihimpun, sudah ada penurunan signifikan angka kecelakaan meninggal dunia di perlintasan kereta api. Tahun 2017 54 kejadian laka di perlintasan kereta api, 2019 sebanyak 35 kejadian, 2021 sebanyak 43 kejadian, 2023 menurun lagi menjadi 40 kejadian. Sedangkan menjelang akhir tahun 2024 ini tercatat kejadian hanya 13 laka dan semoga tidak ada kejadian serupa," imbuhnya.
Alhasil, keterbukaan komunikasi tersebut pun, diacungi jempol oleh politisi cantik asal Surabaya, Lia Istifhama. Secara blak-blakan, ia menyebut ikhtiar maksimal Pemprov Jatim patut diketahui masyarakat dan menjadi pesan utama dalam menjaga keselamatan bersama.
“Patut diapresiasi bahwa Jatim telah memenuhi semua perlintasan KA dibawah naungan Pemprov Jatim. Ini adalah langkah inovatif kadishub dalam menyelesaikan masalah keselamatan masyarakat jawa timur dalam berlalu lintas, tentu harus kita apresiasi bersama. Karena memang perlintasan kereta api ini masalah yang sangat riil di lapangan mengingat total perlintasan sebidang kereta api di Jawa Timur sangat ‘gemuk’, yaitu 1135," ungkap Ning Lia sapaan akrab Anggota DPD RI Terpilih ini, Kamis (1/8/2024).
Harapan besar disampaikan senator terpilih ini kepada Pemerintah Kabupaten di Jawa Timur untuk selalu berkoordinasi dengan struktur di atasnya dalam penyelesaian permasalahan di daerah.
"Penting untuk selalu berkoordinasi, duduk bareng dan diskusi dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat agar setiap permasalahan menemukan solusinya. Apalagi, Jatim sebagai ‘emaknya’ Kabupaten Kota, sangat membuka tangan," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rizal Dani |