Pemerintahan

Siaga Darurat Kekeringan dengan Posko dan Tandon Air, 31 Desa Sangat Rawan Kekeringan

Jumat, 02 Agustus 2024 - 17:05 | 23.14k
Relawan di Posko Siaga Darurat Bencana Kekeringan disiagakan BPBD Kabupaten Malang. Posko ini juga disiagakan personel 24 jam dan sejumlah tandon untuk distribusi air bersih. (Foto Amin/TIMES Indonesia)
Relawan di Posko Siaga Darurat Bencana Kekeringan disiagakan BPBD Kabupaten Malang. Posko ini juga disiagakan personel 24 jam dan sejumlah tandon untuk distribusi air bersih. (Foto Amin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Status Siaga Darurat Kekeringan diberlakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, mengantisipasi puncak musim kemarau tahun ini. 

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Malang, Zainudin mengungkapkan, mulai 22 Juli sampai akhir September 2024 mendatang, pihaknya sudah mendirikan posko siaga bencana kekeringan di mako BPBD. 

Advertisement

"Posko kami dirikan untuk Siaga Darurat Kekeringan di wilayah Kabupaten Malang, dan akan diaktifkan hingga 30 September 2024. Posko dilengkapi personel siaga 24 jam penuh setiap hari, selama 7 hari siaga," kata Zainudin, kepada TIMES Indonesia, Jum'at (2/8/2024) siang. 

Pendirian posko ini sebagai tindaklanjut Keputusan Bupati Malang tentang penetapan status siaga darurat bencana kekeringan, serta kebakaran hutan dan lahan. 

“Fungsi posko sebagai respons cepat untuk menindaklanjuti jika terdapat aduan dari warga maupun pemerintah desa/kelurahan terkait terjadinya kekeringan. Nantinya, personel di posko yang menjadi tim awal dalam melakukan koordinasi dan kaji cepat penanganan bencana,” terangnya. 

Tidak hanya posko, lanjut Zainudin, BPBD Kabupaten Malang juga sudah menyiapkan sejumlah tandon air berukuran besar, termasuk pula tandon dukungan dari Pemprov Jawa Timur. 

Posko-ini-juga-disiagakan-personel-24-jam-dan-sejumlah-tandon-untuk-distribusi-air-bersih-B.jpg

Tandon ini nantinya akan disebar ke desa yang mengalami kekeringan, untuk memudahkan distribusi air bersih.

"Tandon-tandon itu kita siapkan di Mako BPBD, sehingga siap dan tersedia setiap saat, ketika ada permintaan dariray untuk pasokan air bersih," tandasnya. 

Terkait adanya pengaduan kekeringan dari masyarakat, menurutnya sejauh ini belum ada laporan yang diterima BPBD. 

 Zainudin, mengatakan relawan posko BPBD Kabupaten Malang sempat menangani peristiwa kebakaran lahan pada 31 Juli 2024 lalu, yang terjadi di Dusun Jatirejo, Desa Karangrejo Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. 

Selain itu, pada 1 Agustus 2024 lalu, melakukan penanganan kejadian bencana kebakaran akibat angin kencang, di Dusun Prodo Sumbu, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. 

Disinggung soal potensi kekeringan di wilayah Kabupaten Malang, menurutnya BPBD sudah memetakan yakni, sejumlah wilayah yang masuk peta kerawanan tinggi kekeringan terdapat di 31 desa yang tersebar di 11 wilayah kecamatan. 

Rianciannya, paling banyak berada di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, tepatnya di 11 desa. Disusul, di wilayah Kecamatan Kalipare dan Gedangan, masing-masing tersebar di 4 desa. 

"Peta kerawanan tinggi kekeringan tersebut tersebar di puluhan dusun yang ada 31 desa. Adapun wilayah lainnya, masuk kategori kerawanan sedang dan rendah terjadi kekeringan," demikian Zainudin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES