Lia Istifhama Atensi Upaya Pemprov Tingkatkan PAD Melalui Optimalisasi Aset BUMD

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ikhtiar Pemprov Jatim mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi pemanfaatan aset BUMD mendapat atensi dari DPD RI terpilih, Dr. Lia Istifhama, M.E.I
Hal ini disampaikan pada saat kunjungannya ke Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jatim, Dr. Mhd. Aftabudin RZ, S.Pt, M.Si, di ruangannya. Dalam kesempatan tersebut, Atta, panggilan Kabiro Perekonomian tersebut menyampaikan tentang peluang besar pemanfaatan idle asset BUMD.
Advertisement
"Untung meningkatkkan PAD Jatim, diantaranya adalah memanfaatkan memanfaatkan idle asset (aset menganggur) berupa tanah dan bangunan yang dimiliki BUMD untuk bisa dikerjasamakan dengan pihak lain. Ini peluang besar, karena ini kan asset yang sudah di-inbreng oleh Pemprov Jatim menjadi aset BUMD. Karena kalau tidak dimanfaatkan kerugiannya sangat besar," kata Aftabudin.
"Satu contoh kerugiannya, nilai yang harus dibayarkan oleh PWU (PT Panca Wira Usaha Jatim) untuk pajak per tahunnya (PBB) sebesar 5 miliar, kan sangat disayangkan kalau tidak dioptimalkan pemanfaatannya," tambahnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Kota Medan ini bercerita kegagalan rencana pemanfaatan salah satu idle asset yang dimiliki oleh PT Panca Wira Usaha Jatim untuk pendirian rumah karena terkendala aturan yang membatasi.
"Setelah kita kaji, rencana tersebut gagal karena PP no. 54 tahun 2017 hanya memperbolehkan aset pemprov yang sudah di inbreng menjadi aset BUMD, bentuk KSO (kerjasama organisasi) hanya sharing di level manajemen tidak sampai pada tataran teknis seperti yang kita inginkan, pihak investor pasti menolak," ceritanya.
Menghadapi problem tersebut, pihak Pemprov Jatim melakukan review yang mendalam terhadap PP no 54 tahun 2017 terutama pasal yang menyandera pemanfaatan aset BUMD tersebut dan hasil review pun sudah disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri agar bisa dilakukan perubahan.
"Kita sudah bikin rapat kajian PP tersebut termasuk pada saat rapat BUMD dijakarta sudah dibahas bersama teman-teman seluruh indonesia, pihak kementerian dalam negeri pun sudah menjajikan akan melakukan pembahasan secara khusus," lanjut Aftabudin.
Menanggapi harapan besar Kabiro Perekonomian tersebut, Dr. Lia Istifhama berkomitmen akan turut mempelajari terkait regulasi yang berdampak pada kelangsungan BUMD.
“Apa yang disampaikan pak Atta sangat menarik dan penting, sehingga ini harus menjadi atensi. Karena BUMD secara long term planned atau jangka panjang merupakan bagian dari ketahanan ekonomi bangsa, maka harus terus berkelanjutan secara positif," katanya.
"Bahkan bukan hanya suistanability, tapi juga terus grow up. Apalagi Jatim semenjak masa kepemimpinan Ibu Khofifah yang dilanjut pak Pj Adhy Karyono, pertumbuhan ekonominya melesat sangat tajam,” sambung Ning Lia yang didampingi Ketua Pemuda Tani Mandiri Jatim Leo Arifin dan Aktivis NU Achmad Arifin ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |