Pemerintahan

Angkat Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Malang, BNN Bekali Life Skill

Kamis, 08 Agustus 2024 - 14:24 | 33.50k
Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN RI, Brigjen Pol Edi Swasono, saat melihat tempat budidaya ikan air tawar sebagai pelatihan life skill masyarakat kawasan rawan narkoba, di Desa Sepanjang, Gondanglegi, Kabupaten Malang, Kamis (8/8/2024).
Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN RI, Brigjen Pol Edi Swasono, saat melihat tempat budidaya ikan air tawar sebagai pelatihan life skill masyarakat kawasan rawan narkoba, di Desa Sepanjang, Gondanglegi, Kabupaten Malang, Kamis (8/8/2024).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Masyarakat di kawasan dalam kategori rawan narkoba di Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, menjadi sasaran pemberdayaan alternatif dari Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Kamis (8/8/2024). 

Pemberdayaan alternatif BNN RI ini diberikan dalam bentuk pelatihan life skill budidaya ikan air tawar jenis lele. Pelatihan yang diberikan diikuti 50 orang peserta dan dipandu langsung instruktur praktisi budidaya selama tiga hari, Selasa-Kamis (6 sampai 8/8/2024). 

Advertisement

Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN RI, Brigjen Pol Edi Swasono, M.M, hadir langsung dalam rangkaian hari terakhir pelatihan life skill masyarakat kawasan narkoba di Kecamatan Gondanglegi. 

Usai memberi materi penguatan dan motivasi, Brigjen Pol Edi juga menyempatkan melihat langsung dua kolam portable untuk budidaya ikan lele, yang diperuntukkan bagi peserta. 

Pemberdayaan-Alternatif-BNN-2.jpg

"(Pelatihan) life skill ini sebagai bentuk intervensi BNN terhadap kerawanan narkoba di tengah masyarakat. Subyeknya dibagi tiga, diberikan kepada mantan penyalahguna, kelompok masyarakat yang tinggal di daerah terlarang yang kita pantau, atau masyarakat miskin," terang Edi Swasono. 

Kenapa juga pada masyarakat miskin, menurutnya karena kelompok masyarakat ini rawan terjerumus narkoba, yang dimanfaatkan oleh para bandar menjadi kurir peredaran narkoba tanpa disadari, atau kerena keterbatasan kondisi yang dialami. 

Dengan intervensi melalui pelatihan yang diberikan, lanjut Brigjen Pol Edi, tujuannya juga untuk mengubah pola pikir, budaya dan sikap masyarakat, agar tidak lagi menggantungkan keuntungan dari narkotika. 

"Jadi, dengan pemberdayaan alternatif ini diharapkan masyarakat di sini bisa lebih produktif dan lebih berdaya guna," terangnya 

Selaku instruktur pendamping life skill ini, diantaranya Among Sasomo dan Yanuar Sonny, praktisi Budidaya Ikan Air Tawar BLK Wonojati, serta penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan Perikanan. 

Selain pendampingan instruktur, juga diberikan modal awal untuk tempat budidaya, hingga bisa produksi dan bernilai ekonomi. 

"Kami petakan sebelumnya, kesenangan masyarakat di sini apa, bagaimana sumberdaya alamnya, semuanya disesuaikan kondisi dan kebutuhan. Pendampingan sampai bisa budidaya, dan nanti sifatnya berkelanjutan," pungkas Edi Swasono. 

Pemberdayaan-Alternatif-BNN-3.jpgKepala Desa Sepanjang, Gondanglegi, Saiful Anwar. (Foto: Amin/TIMES Indonesia)

Sementara itu, Kepala Desa Sepanjang Gondanglegi, Saiful Anwar mengungkapkan, dengan kawasan permukiman yang sepi dan banyak lahan kosong atau ladangnya, Desa Sepanjang diakuinya rawan terjadi tindak penyalahgunaan narkoba. 

Dengan adanya kegiatan pemberdayaan yang diinisiasi BNN ini, menurutnya sangat bermanfaat bagi masyarakatnya. 

"Alhamdulillah, masyarakat kami bisa lebih mengerti dengan kegiatan ini. Memang, peserta ini bukan berarti mereka pecandu atau pengguna. Tetapi, mereka rentan bergaul di sekitar penyalahguna. Ya, minimal bisa menularkan, bahwa ada kegiatan lebih positif daripada melakukan narkoba," kata Saiful. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES