Pemerintahan

Presiden RI Jokowi: IKN adalah Benchmark Smart Building dan Smart City di Indonesia

Selasa, 13 Agustus 2024 - 11:27 | 30.01k
Suasana di Restoran Swissotel IKN (Foto Axl/TIMES Indonesia)
Suasana di Restoran Swissotel IKN (Foto Axl/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SAMARINDAPresiden RI Jokowi mengukir sejarah baru dalam rapat kabinet pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa, (12/08/2024), dengan menyampaikan visi besar Indonesia untuk masa depan. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa IKN bukan sekadar pemindahan ibu kota, tetapi merupakan langkah monumental menuju perubahan pola pikir dan cara kerja bangsa.

Presiden RI Jokowi menggambarkan IKN sebagai "kanvas yang mengukir masa depan bangsa". Kota ini dirancang tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi sebagai Forest City, kota yang berintegrasi dengan alam, dikelilingi oleh hutan yang asri, bukan hanya oleh gedung-gedung tinggi dari beton dan kaca. Konsep Forest City ini memungkinkan terciptanya keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan, menciptakan ruang hijau yang luas dan menjaga ekosistem alam di sekitarnya.

Advertisement

"Ibu Kota Nusantara adalah sebuah kanvas yang mengukir masa depan bangsa," ujar Presiden RI Jokowi.

Selain itu, IKN juga dibangun dengan konsep Smart City, yang berarti setiap aspek kehidupan di kota ini ditopang oleh teknologi canggih. Dalam konteks ini, Smart City merujuk pada penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional kota, memperbaiki kualitas hidup warga, dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan. Teknologi ini diterapkan di berbagai sektor, termasuk transportasi, energi, air, dan manajemen limbah, dengan tujuan menciptakan kota yang lebih terhubung, responsif, dan efisien.

"Nusantara dibangun dengan konsep forest city, sebuah kota yang dipenuhi kehijauan, bukan hanya beton dan kaca. Ini adalah kota pintar yang ditopang teknologi dalam setiap aktivitasnya, sekaligus lovable city, kota yang nyaman untuk ditinggaliu," ungkapnya.

Salah satu indikator keberhasilan konsep ini adalah kualitas udara di IKN. Pada pagi hari saat rapat berlangsung, Air Quality Index (AQI) menunjukkan angka 6, jauh di bawah batas aman yang ditetapkan yaitu 50.

"Kita merasakan tadi pagi sejuk, dingin dan segar karena air quality index nya diangka 6, padahal maksimalnya 50 dan saat ini sendiri sudah banyak kota yang hampir diatas 50,” ungkap Jokowi.

Petunjuk-arah-jalan-di-IKN.jpgPetunjuk arah jalan di IKN (Foto: Axl/TIMES Indonesia)

IKN tidak hanya menawarkan lingkungan yang bersih dan hijau, tetapi juga menciptakan fondasi untuk smart city yang didukung penuh oleh teknologi mutakhir.

“Pindah fisiknya bukan yang terpenting, tetapi yang utama adalah perubahan pola pikir, cara kerja, dan mobilitas. Di Ibu Kota Nusantara, kita mengadopsi kendaraan listrik dan energi hijau, serta membangun dengan konsep green building,” jelas Presiden.


Smart Building: Istana Garuda sebagai Benchmark

Salah satu ikon dari pembangunan di IKN adalah Istana Garuda, yang tidak hanya memenuhi tetapi melampaui standar Smart Building yang berlaku di Indonesia. Menurut Danis Sumadilaga, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN dari Kementerian PUPR RI, Istana Garuda memiliki desain yang memungkinkan udara di dalam ruangan lebih dingin dibandingkan di luar, sehingga mengurangi kebutuhan akan pendinginan buatan dan menghemat penggunaan listrik.

Selain itu, Istana Garuda menggunakan sistem District Cooling untuk pendinginannya. District Cooling adalah sistem pendinginan terpusat yang mendistribusikan air dingin dari satu lokasi pusat ke berbagai bangunan dalam suatu kawasan. Ini memungkinkan efisiensi energi yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan sistem pendingin individual di setiap bangunan.

"Di bawah bilah garuda itu sebenarnya ruangan kantor yang sepenuhnya fungsional, dengan desain yang membuat udara di dalam lebih dingin dibandingkan di luar. Ini tentunya menghemat penggunaan daya listrik," kata Danis.

Ia menambahkan bahwa Istana Garuda tidak hanya memenuhi kriteria smart building, tetapi juga green building. Mulai dari tata udara, penggunaan energi, dan limbahnya sudah disesuaikan dan diefisiensikan.

"Mulai dari tata udara, tata air, hingga pengaturan listrik dan limbah air, semuanya telah disesuaikan untuk efisiensi maksimal," ujarnya.

Penerapan teknologi canggih ini menjadikan Istana Garuda sebagai benchmark Smart Building di Indonesia, menunjukkan bagaimana desain dan teknologi dapat bergabung untuk menciptakan bangunan yang efisien, berkelanjutan, dan nyaman untuk digunakan.


Progres Pembangunan IKN
 

Pembangunan-IKN.jpgProses pembangunan IKN terus dikebut (Foto: Axl/TIMES Indonesia)

Saat ini, pembangunan infrastruktur di IKN telah mencapai kemajuan signifikan. Danis menyebut bahwa 160 proyek telah terkontrak dengan total nilai Rp83 triliun. Progres pembangunan kantor Kemenko 1 telah mencapai 80% dan tinggal menunggu penyelesaian fasad. Sementara itu, Kemenko 2, yang memulai pembangunan tiga bulan kemudian, kini berada pada tahap 40-50%. Sementara untuk proyek non-APBN tetap mengikuti seluruh standar dan progress pembangunan.

"Untuk proyek non-APBN, semuanya mengikuti standar green and smart building, termasuk kantor Kemenko dan hotel Nusantara," tambahnya.


Mobilitas di IKN

Presiden RI Jokowi juga menegaskan bahwa pembangunan IKN bukan hanya tentang memindahkan fisik ibu kota, tetapi lebih penting adalah memindahkan pola pikir, pola kerja, dan pola mobilitas. Ini adalah langkah besar menuju Smart Governance, di mana pemerintahan tidak lagi terikat oleh lokasi fisik tertentu tetapi dapat beroperasi secara efisien dari mana saja berkat teknologi digital.

Mobilitas di IKN dirancang dengan fokus pada keberlanjutan. Semua kendaraan yang digunakan di ibu kota ini adalah kendaraan listrik, yang tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Bangunan di IKN diarahkan untuk memenuhi standar Green Building, yang mencakup berbagai aspek mulai dari pengelolaan energi, air, hingga limbah. Green Building adalah konsep bangunan yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, melalui efisiensi penggunaan sumber daya dan peningkatan kualitas hidup penghuninya.

“Mobilitas di ibukota Nusantara semuanya memakai kendaraan yang kendaraan listrik dan juga energinya memakai energi hijau bangunannya pun juga bangunan di sini semuanya diarahkan green building dan aksesibilitasnya juga di prioritaskan untuk pejalan kaki dan yang naik sepeda,” Kata Presiden RI Jokowi.


Dampak Ekonomi dan Sosial IKN

Pembangunan IKN juga diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi lokal dan nasional. Dengan konsep Green Economy dan Digital Economy, IKN akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja.

"Negara ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara," kata Jokowi.

Selain itu, pemindahan ibu kota ini juga merupakan langkah strategis untuk pemerataan pembangunan di Indonesia. Saat ini, 58% GDP Indonesia terkonsentrasi di Jawa, sementara 56% populasi negara ini juga berada di pulau tersebut. Dengan memindahkan ibu kota ke Kalimantan, pemerintah berupaya mengurangi beban di Pulau Jawa dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru di wilayah lain.

"Salah satu alasan utama pemindahan ibu kota adalah untuk memastikan pemerataan ekonomi di luar Pulau Jawa," lanjut Presiden.

Dengan semua inovasi ini, IKN tidak hanya berfungsi sebagai ibu kota baru, tetapi juga sebagai benchmark smart building dan smart city di Indonesia. Proyek ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu membangun sebuah kota modern yang berkelanjutan, hijau, dan cerdas, yang menjadi kebanggaan nasional dan inspirasi bagi kota-kota lain di dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES