Pemerintahan

Sambut Kunjungan Sejumlah Kepala Derah di Embung MBH, Menteri PUPR RI Tekankan Kualitas Hidup Ibukota Nusantara

Selasa, 13 Agustus 2024 - 17:00 | 18.36k
Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memandu rombongan Gubernur, Bupati dan Wali Kota dari seluruh Indonesia yang mengunjungi Embung MBH di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN), Selasa
Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memandu rombongan Gubernur, Bupati dan Wali Kota dari seluruh Indonesia yang mengunjungi Embung MBH di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN), Selasa

TIMESINDONESIA, PENAJAM PASER UTARA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR RI) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memandu rombongan Gubernur, Bupati dan Walikota dari seluruh Indonesia yang mengunjungi Embung Mochamad Basuki Hadimuljono (Embung MBH) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN), Selasa (13/8/2024). Pembangunan embung menjadi elemen penting dalam lansekap kota dan konservasi air mewujudkan kualitas kota yang layak huni dan berkelanjutan. 

"Menurut Presiden Jokowi, embung-embung di IKN merupakan contoh pembangunan kota. Saat ini sudah selesai 22 embung, nanti Desember 2024 akan selesai 30 embung. Presiden meminta tambahan menjadi 60 embung," kata Menteri PUPR RI. 

Advertisement

Embung-MBH-2.jpgEmbung MBH yang terletak di kawasan Ibu Kota Nusantara (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

Menurut Menteri PUPR RI, pembangunan embung tidak hanya sebagai estetika dan lansekap suatu kota, tetapi juga upaya konservasi sumber daya air. Pembangunan embung di KIPP IKN tidak menggali tanah, tetapi memanfaatkan riparian  sesuai dengan kontur tanah dengan menampung  run off (limpasan air permukaan) yang mengalir ke embung-embung. 

"Embung MBH memilki luas sekitar 8 hektare dengan daya tampung 66.000 m3," kata Menteri PUPR RI. 

Sesuai konsep keberlanjutan lingkungan, area embung MBH ditanami dengan berbagai tanaman sebagai ruang terbuka hijau, sehingga dapat menurunkan iklim mikro di IKN. 

Kalau di Jakarta, indeks udaranya sudah lebih dari 100 mikrogram/m3. Maksimum harusnya 50 mikrogram/m3 seperti  negara-negara lain di Eropa. Kalau di sini 6 mikrogram/m3 jadi sangat sehat udaranya, anak-anak tidak cepat sakit karena polusi udara," kata Menteri PUPR RI. 

Pembangunan Embung MBH menerapkan konsep Smart Water Management System dalam perawatan area terbuka hijau melalui penyiraman otomatis (sprinkler) yang menggunakan sensor pendeteksi kadar air, suhu, dan kelembaban. Kawasan embung juga dilengkapi dengan pedestrian, amphiteater, jogging track/pedestrian dan taman sebagai ruang publik. 

Kunjungan rombongan Gubernur, Bupati, dan Walikota selanjutnya menuju Sumbu Kebangsaan. Secara filosofis, Sumbu Kebangsaan merupakan ruang terbuka yang menjadi simbol hubungan harmonis antar alam, manusia dan nilai luhur kebudayaan. Kawasan Sumbu Kebangsaan menghubungkan Istana Garuda dengan Taman Kusuma Bangsa yang di sisi kanan kiri terdapat kantor Kementerian Koordinator. 

Hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR RI Rachman Arief Dienaputra, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Staf Ahli Menteri PUPR RI Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan IKN Danis H. Sumadilaga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES