Kepala BPOM Ungkap Lima Konsep Pengelolaan Obat dan Makanan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengungkapkan lima konsep penting untuk meningkatkan pengelolaan obat dan makanan di Indonesia.
"Pesan yang dititipkan ke kami oleh Bapak Presiden dan Bapak Menteri Kesehatan, intinya ada lima konsep penting menurut saya," kata Taruna Ikrar di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/8/2024).
Advertisement
Menurut Ikrar, pesan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan menjelaskan lima aspek utama yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan obat dan makanan. Berikut penjelasan mengenai kelima konsep tersebut:
1. Menekan Perbedaan Harga Obat
Taruna Ikrar mencatat bahwa harga obat di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan negara tetangga. Perbedaan harga antara obat paten dan generik, serta kebutuhan akan regulasi yang lebih baik menjadi faktor utama. Untuk itu, BPOM akan mendorong mekanisme regulasi yang lebih baik guna menekan perbedaan harga obat di tanah air.
2. Koordinasi Antar-Lembaga
Koordinasi antara BPOM dengan berbagai lembaga seperti BPJS, Kementerian Kesehatan, asosiasi farmasi, dan perusahaan obat menjadi kunci penting. Ikrar menekankan perlunya peningkatan kerja sama dengan berbagai asosiasi terkait untuk memastikan pengelolaan obat dan makanan yang lebih terintegrasi.
3. Percepatan Regulasi Obat Inovatif
Banyak obat inovatif yang telah disetujui di negara maju namun belum tersedia di Indonesia. Ikrar menegaskan perlunya perbaikan dalam proses regulasi agar obat-obat baru dapat lebih cepat masuk ke pasar Indonesia. Hal ini termasuk produk biologi yang seringkali membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum tersedia di tanah air.
4. Inovasi dalam Regulasi
Inovasi dalam regulasi sangat penting untuk mengikuti perkembangan teknologi, seperti produk biologi dan terapi genetik yang memerlukan pendekatan berbeda dari uji klinis konvensional. BPOM akan fokus pada pengembangan regulasi khusus untuk jenis obat ini agar dapat lebih adaptif terhadap kemajuan teknologi.
5. Peningkatan Standar dan Reputasi Global
BPOM harus meningkatkan standar dan reputasinya agar lebih bersaing di pasar global. Dengan memperbaiki status dan kepercayaan, produk yang disetujui oleh BPOM akan lebih mudah diterima di pasar internasional, mendukung ekspor produk Indonesia. Produk obat atau makanan yang mendapatkan pengesahan dari BPOM diharapkan dapat dipercaya di berbagai negara.
"Misalnya, produk-produk obat atau produk minuman atau produk ini yang sudah dapat pengesahan di Badan POM, itu langsung secara mudah terpercaya di berbagai negara," kata Kepala BPOM Taruna Ikrar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |