Pemerintahan

Kunjungan Paus Fransiskus diharapkan Perkuat Persatuan dan Perdamaian di Indonesia

Rabu, 04 September 2024 - 14:42 | 15.73k
Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus, dengan upacara kenegaraan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024 (FOTO: BPMI
Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus, dengan upacara kenegaraan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024 (FOTO: BPMI

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kunjungan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus, yang berlangsung dari Selasa (3/9) hingga 6 September 2024, membawa harapan besar untuk memperkuat perdamaian dan persatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut Direktur Eksekutif Human Studies Institute, Rasminto, kunjungan ini merupakan momen bersejarah yang sangat berarti bagi Indonesia.

"Kunjungan apostolik Paus ke Indonesia merupakan sebuah peristiwa bersejarah. Kami berharap Paus akan menyampaikan pesan-pesan penting yang menekankan perdamaian, persatuan, dan kesatuan bangsa," ungkap Rasminto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Advertisement

Sebagai bagian dari misi globalnya, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia untuk menjembatani dialog lintas agama dan memperkuat hubungan antarbangsa. Rasminto menambahkan bahwa kunjungan ini juga bertujuan untuk menggarisbawahi pentingnya menjaga harmoni antarumat beragama di tengah tantangan global saat ini.

"Paus Fransiskus diharapkan akan menekankan pentingnya harmoni antarumat beragama di tengah berbagai tantangan global yang kita hadapi saat ini," ujar Rasminto. Indonesia, yang dikenal dengan keberagaman agama, suku, dan budaya, dianggap sebagai contoh utama bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan pemersatu.

Rasminto mengungkapkan keyakinannya bahwa Paus Fransiskus akan menyoroti bagaimana Indonesia, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kekuatan dan persatuan dalam keragaman, telah berhasil menjadikan perbedaan sebagai kekuatan yang mempersatukan, bukan memecah belah.

"Dalam bingkai NKRI, bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk mencapai kesejahteraan bersama," katanya.

Lebih jauh, Rasminto berharap kunjungan Paus dapat menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga perdamaian dan kerukunan. Menurutnya, perdamaian tidak hanya dapat dicapai dengan kata-kata, melainkan harus diwujudkan melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

"Semoga Paus Fransiskus dapat menebar pesan-pesannya untuk menjaga perdamaian, dengan menghormati satu sama lain dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan," tuturnya.

Rasminto juga meyakini bahwa kunjungan Paus Fransiskus akan mempererat hubungan antara Vatikan dan Indonesia. Ia menegaskan bahwa kunjungan ini lebih dari sekadar seremonial, melainkan merupakan panggilan untuk merawat persatuan dan menjaga keutuhan NKRI sebagai rumah bersama bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang latar belakang agama dan suku bangsa.

"Tentunya lebih dari sekadar kunjungan, ini adalah sebuah panggilan untuk bersama-sama merawat persatuan dan menjaga keutuhan NKRI sebagai rumah bersama bagi seluruh rakyat Indonesia, apa pun latar belakang agama dan suku bangsanya," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES