Pemerintahan

Dorong Angka Kasus Stunting Turun 9 Persen, Bupati Malang Janjikan Tambahan Insentif

Selasa, 10 September 2024 - 15:01 | 22.01k
Bupati Malang, HM Sanusi, berfoto bersama para kader kesehatan, usai acara penyerahan bantuan CSR Posyandu di Desa Gondanglegi Kulon, Gondanglegi, Kabupaten Malang, Selasa (10/9/2024). (FOTO: Amin/TIMES Indonesia)
Bupati Malang, HM Sanusi, berfoto bersama para kader kesehatan, usai acara penyerahan bantuan CSR Posyandu di Desa Gondanglegi Kulon, Gondanglegi, Kabupaten Malang, Selasa (10/9/2024). (FOTO: Amin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Bupati Malang, HM Sanusi, mendorong percepatan penurunan angka kasus stunting di Kabupaten Malang hingga 9 persen. Sebagai motivasi, Bupati menyebut bakal menambah bantuan insentif kepada para kader kesehatan. 

"Angka (prevalensi) stunting menurut bulan timbang sampai Agustus 2024 ini adalah 6,2 persen. Akan tetapi, prevalensi kasus stunting di Kabupaten Malang sesuai data aplikasi Kemenkes, angkanya masih 18 persen. Tetapi, itu masih di bawah angka Jawa Timur," kata Bupati Sanusi, dalam sebuah kegiatan posyandu di Desa Gondanglegi Kulon, Gondanglegi Kabupaten Malang, Selasa (10/9/2024). 

Advertisement

HM-Sanusi-2.jpg

Prevalensi kasus stunting yang masih terjadi di Kabupaten Malang ini, menurutnya sudah jauh menurun dibanding beberapa tahun sebelumnya. 

"Saat awal Saya menjabat Bupati Malang, angka kasus stunting masih 23 persen," kata Abah Sanusi.

Terkait hal itu, pihaknya terus mendorong pihak terkait agar kasus stunting di Kabupaten Malang mendatang turun sampai 9 persen. Secara khusus, Bupati Malang juga meminta kepada para kader kesehatan di desa-desa, untuk ikut membantu dengan maksimal upaya percepatan penurunan kasus akibat gizi buruk ini. 

HM-Sanusi-3.jpg

"Saya meminta kepada kader kesehatan, untuk bagaimana kasus stunting kedepan bisa turun 9 persen. Jika itu bisa dicapai, Saya akan tambah insentif untuk mereka 100 persen,' tandas Abah Sanusi. 

Untuk bantuan insentif bagi kader kesehatan sendiri, menurutnya diberikan sebesar Rp 1 juta perorang, meningkat dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp 600 ribu/orang. Dengan tambahan yang akan diberikan untuk apresiasi penurunan stunting ini, maka insentif kader kesehatan bakal bertambah menjadi Rp 2 juta perorang. 

Untuk diketahui, kader kesehatan yang tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang menerima bantuan insentif Pemkab Malang totalnya 25.075 orang, tersebar di 390 desa/kelurahan se Kabupaten Malang. 

Untuk menekan angka prevalensi stunting, lanjut Bupati, selama ini sudah dilakukan melalui Dinas Kesehatan, dengan pemberian makanan tambahan bergizi bagi masyarakat yang punya balita. 

Selain itu, melalui kegiatan di posyandu, juga banyak diberikan edukasi dan pelayanan, terutama bagi ibu hamil dan menyusui. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES