Pemerintahan

Keren, Sistem Kedaruratan CC 112 Milik Pemkot Surabaya Akan Diterapkan di IKN

Jumat, 13 September 2024 - 20:25 | 25.02k
Pemkot Surabaya mengajak rombongan kunker Kemenko Polhukam RI ke ruang CC 112 di Gedung Siola. (Foto: Dok. Humas Pemkot Surabaya)
Pemkot Surabaya mengajak rombongan kunker Kemenko Polhukam RI ke ruang CC 112 di Gedung Siola. (Foto: Dok. Humas Pemkot Surabaya)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – bis_size="{"x":20,"y":20,"w":603,"h":62,"abs_x":247,"abs_y":1132}">Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyebut, Call Center (CC) 112 milik Pemkot Surabaya terintegrasi dan ada kolaborasi antar OPD (organisasi perangkat daerah). 

Hal tersebut merupakan yang pertama dan hanya dimiliki Surabaya. CC 112 ini juga memiliki respon time kedaruratan kurang dari 7 menit. 

Advertisement

"Nah, ini baru ada di Indonesia, yaitu di Surabaya. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI) akan menerapkan itu di IKN nantinya,” ungkap Hebi usai menerima kunjungan Kemenko Polhukam RI, beberapa waktu lalu. 

Kedatangan Kemenko Polhukam ini tidak lain ingin mempelajari implementasi pelaksanaan, komitmen, dan kendala dalam mewujudkan Smart City di Kota Surabaya. 

"Rencananya, bentuk mitigasi yang diadopsi dari Kota Surabaya untuk diterapkan di IKN diantaranya adalah, keselamatan di lingkungan istana presiden dan lingkungan pemerintahan di IKN. Hal ini diterapkan untuk menghindari dan mewaspadai adanya aktivitas yang mencurigakan di lingkungan IKN," jelas Hebi. 

Ia sempat memberikan saran kepada Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidkoor Kamtibmas Kemenko Polhukam, Brigjen Pol Asep Jenal Ahmadi agar menerapkan jalur evaluasi kota. Tujuannya, untuk memberikan petunjuk arah kepada warga ketika sewaktu-waktu terjadi bencana di IKN.

“Semisal nanti ada gempa dan sebagainya, itu sudah ada tuntunan ke mana warga harus menuju. Kalau nanti sampai belok ke kanan, kemudian di kanan mendekati bencana itu sudah ada warning (peringatannya),” sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Hebi sempat mengajak rombongan Kemenko Polhukam menuju ke ruang CC 112 di Gedung Siola. Sesampainya di lokasi, jajaran Kemenko Polhukam melihat secara langsung cara kerja CC 112 di Kota Surabaya. 

Ia menambahkan, meskipun CC 112 memiliki banyak kelebihan, ke depannya akan ada berbagai peningkatan sarana dan prasarana (sarpras). Peningkatan yang dilakukan mulai dari jaringan koneksi, komputer, alat deteksi benda di udara hingga early warning system (EWS) untuk gempa bumi. 

“Karena peralatan ini kan sudah dari tahun 2016 ya. Jadi harus diperbarui komputernya, sistem komunikasinya, kemudian juga akses masuk ke CC 112. Kemarin juga sudah komunikasi dengan penyedia 112 supaya ada Whatsapp (WA) bisnis khusus layanan 112, ketika nantinya tidak bisa terkoneksi, bisa melalui WA ini,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kelebihan lain dari CC 112 ini juga bisa mendeteksi pelaku tindak kriminal bahkan daftar pencarian orang (DPO) melalui kamera CCTV. Sampai saat ini, total kamera CCTV yang terkoneksi dengan CC 112 ada sekitar 2200 unit. Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga memiliki program kelurahan tanggap bencana yang tersebar di seluruh kecamatan se-Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES