Pemerintahan

Pemkab Banyuwangi Berikan Pelayanan Prima Masyarakat, Kebutuhan Nakes di Puskesmas Dicukupi

Jumat, 13 September 2024 - 20:46 | 28.66k
Plt. Kepal Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Plt. Kepal Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – bis_size="{"x":20,"y":20,"w":603,"h":41,"abs_x":247,"abs_y":1641}">Jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang dimiliki oleh Bumi Blambangan saat ini masih belum sebanding dengan jumlah penduduk serta luas wilayahnya.

Demi memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, Pemkab Banyuwangi akan mencukupi kebutuhan Nakes melalui rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 baik tenaga dokter hingga apoteker.

Advertisement

Dijelaskan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi (Dinkes) Amir Hidayat, rekrutmen CPNS tahun 2024 dibuka sebanyak 36 nakes. Salah satunya untuk menambah kuota tenaga dokter yang nantinya akan ditempatkan di Puskesmas termasuk Rumah Sakit.

“Dari 36 jumlah total kebutuhan CPNS tenaga kesehatan tersebut, sebanyak 13 orang akan kita tempatkan di Puskesmas yang membutuhkan, terutama untuk tenaga dokter, apoteker dan sanitarian,” jelas Amir Jumat, (13/9/2024).

Amir mengungkapkan, saat ini Banyuwangi sangat membutuhkan tenaga dokter salah satunya untuk ditempatkan di Rumah Sakit Genteng. Adapun kebutuhan tersebut diantaranya dokter spesialis kejiwaan, rehab medik, Neurologi atau saraf, Obgyn, penyakit dalam, Urologi, hingga dokter telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).

Meskipun membuka rekrutmen sebanyak 36 kuota untuk nakes, Amir menerangkan, hingga saat ini, kebutuhan dokter di Banyuwangi masih belum memenuhi kuota yang diharapkan. Namun diakui, Pemkab Banyuwangi terus mengupayakan penanganan yang maksimal di lapangan untuk mengcover layanan kesehatan.

"Untuk dokter, kalau dari rekrutmen CPNS tahun ini, Banyuwangi menerima 4 orang," terangnya.

Menurut Amir, dari total penerimaan tersebut. Nantinya dua orang yang diterima akan diposisikan di wilayah Kalibaru. Ia mengaku, dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang ada, seharusnya wilayah Kalibaru memerlukan sedikitnya 6 orang dokter.

"Kami dari Dinkes sudah memberikan pemaparan terhadap pimpinan. Nantinya, kami berencana akan mencari alternatif lain untuk kebutuhan dokter tersebut meski bukan melalui rekrutmen CPNS," ujarnya.

Selain itu, dokter merupakan ujung tombak dalam pelayanan, pelayanan kuratif, preventif dan promotif. Amir berharap, dengan jumlah rekrutmen nakes tersebut dapat meningkatkan proporsi jumlah dokter di Banyuwangi.

“Nah, saat ini kebutuhan dokter di Banyuwangi sekitar 1 : 8000 atau 1 dokter menangani 8000 penduduk. Idealnya 1 : 5000 atau 1 dokter menangani 5000 penduduk atau pasien,” papar Amir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES