Pemkab Banyuwangi Ajak Masyarakat Pahami Pentingnya Kesehatan Mental
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi menggelar sosialisasi pada kader posyandu mengenai mengatasi dan mencegah masalah kesehatan mental guna meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap kesehatan mental masyarakat, Selasa (17/9/2024)
Dalam sebuah acara yang diadakan di Pendopo Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Advertisement
"Gangguan mental tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga dapat memengaruhi dinamika keluarga dan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, deteksi dini dan intervensi yang tepat sangat penting,” ujarnya saat kunjungannya dalam agenda bupati ngantor di desa (Bunga Desa).
Orang nomor satu di bumi blambangan itu juga mengungkapkan, dengan sikap kedewasaan dalam berfikir akan dapat mengurangi stres. Kesehatan mental itu bagian penting juga bukan hanya kesehatan fisik saja.
“Kalau kesehatan mental kita tidak dijaga, kesehatan fisik kita bisa terganggu bisa saja kita terkena stroke,” tutur Ipuk.
Program ini melibatkan pelatihan khusus bagi kader posyandu untuk mengenali tanda-tanda awal gangguan mental. Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga mendatangkan narasumber psikolog dari RSUD Blambangan, Betty Kumala Febriawati S.Psi., M.Psi.,
Acara yang dikemas dengan cara yang santai dan menarik ini diikuti oleh kader posyandu dari sepuluh desa yang ada di Kecamatan Glagah.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, Tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan wawasan dan strategi yang efektif sebagai pencegahan, terutama mengingat tren peningkatan kesehatan mental saat ini yang cenderung meningkat.
“Dengan pendekatan ini, diharapkan peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kesehatan mental dan belajar cara-cara praktis untuk mengelola stres serta meningkatkan kesejahteraan emosional mereka,” jelasnya.
Dalam menghadapi, masih Amir, tantangan kesehatan mental yang semakin relevan, acara ini bertujuan untuk menciptakan ruang yang aman dan mendukung bagi semua peserta.
Pihaknya menghadirkan para ahli dan praktisi berpengalaman yang akan berbagi pengetahuan tentang teknik-teknik pengelolaan stres, pentingnya keseimbangan hidup, serta cara-cara untuk membangun ketahanan mental.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Banyuwangi dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal penanganan gangguan mental, mengurangi stigma, dan mendorong masyarakat untuk lebih terbuka dan responsif terhadap masalah kesehatan mental di lingkungan mereka. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |