Pemerintahan

Upaya Pemkab Lombok Utara Pulihkan Pariwisata

Rabu, 23 Oktober 2024 - 10:37 | 72.27k
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu menerima penghargaan Lencana Bakti Pembangunan Desa dari Kemendes PDTT atas dukungan terhadap desa wisata nusantara 2023. (Foto: Prokopimda)
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu menerima penghargaan Lencana Bakti Pembangunan Desa dari Kemendes PDTT atas dukungan terhadap desa wisata nusantara 2023. (Foto: Prokopimda)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LOMBOK UTARA – Capaian pembangunan daerah Lombok Utara pada pemulihan kondisi pariwisata Lombok Utara setelah gempa 2018 dan covid-19, kini sudah mulai menggeliat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan empat tahun terakhir 2021-2024. 

“Pariwisata kita di tahun 2018 pasca gempa dan Covid-19 memang kehadiran wisatawan sangat kecil. Alhamdulillah, pasca kedua bencana itu kondisi kepariwisataan Lombok Utara mulai pulih kembali secara bertahap,” terang Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu kepada TIMES Indonesia, Rabu (23/10/2024).

Advertisement

Pulihnya pariwisata Lombok Utara dilihat dari kehadiran wisatawan, sesuai data Dinas Pariwisata Lombok Utara pada tahun 2021 kehadiran wisatawan sebanyak 31.755 orang, terdiri dari wisatawan mancanegara 17.604 dan wisatawan nusantara 14.151 orang. Di tahun 2022 mengalami peningkatan drastis sebanyak 278.519 orang, dengan  rincian 232.357 wisatawan mancanegara dan  46.162 wisatawan nusantara.

“Kehadiran wisatawan menikmati wisata di Lombok Utara dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara drastis,” ungkapnya.

Bupati-Lombok-Utara-Djohan-Sjamsu-a.jpgRamainya kunjungan wisatawan mancanegara yang baru tiba di Dermaga Gili Trawangan. (foto : Izir untuk TIMES Indonesia)

Di tahun 2023 lebih meningkat drastis sebanyak 656.448 orang wisatawan dengan rincian 581.978 orang wisatawan mancanegara dan  74.470 orang wisatawan nusantara. Untuk tahun 2024 sampai bulan Juni total sebanyak 329.090 orang, terdiri dari wisatawan mancanegara 295.530 orang dan wisatawan nusantara 33.560 orang. 

“Untuk wisatawan yang berkunjung ke Lombok Utara itu ada mancanegara dan nusantara, dan destinasi wisata Lombok Utara lebih banyak memikat tamu mancanegara,” jelasnya. 

Pulihnya kembali kehadiran wisatawan di Lombok Utara terjadi secara bertahap, dimulai sejak masa transisi pasca pandemi dan adanya perhelatan MotoGP tahun 2022, sehingga geliat aktivitas wisatawan, berdampak terhadap geliat aktivitas pelaku usaha di beberapa destinasi wisata seperti tiga gili.

“Pulihnya wisata kita multiplier effect (berdampak meluas) dengan kembali beroperasinya hotel, bungalow, pondok wisata, dan tempat penginapan-penginapan, serta keramaian penyeberangan dari Pelabuhan Bangsal yang hilir mudik ke tiga gili dan beroperasinya fast boat dari Bali menuju tiga gili,” katanya.

Tanpa adanya kerjasama semua pihak proses pemulihan pariwisata Lombok Utara tentu tidak berjalan seperti saat ini.

“Untuk itu kita berharap kerjasama ini terus terjalin untuk memajukan pariwisata Lombok Utara agar semakin mendunia,” harapnya bupati dua periode ini.

Pariwisata Lombok Utara ke depan harus lebih dioptimalkan, karena merupakan salah satu sektor penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar dan berdampak luas terhadap perputaran perekonomian masyarakat Lombok Utara.  

Terlebih pada kondisi saat ini terjadi persaiangan pariwisata di daerah lain yang semakin berkembang dan maju, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pariwisata Lombok Utara. Karena itu, sinergitas dan kolaboratif bersama antara pelaku wisata, masyarakat, dan lintas pemerintah harus tetap dipertahankan.

“Apa yang menjadi kekurangan harus saling memberikan dukungan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Dende Dewi menjelaskan, Kabupaten Lombok Utara memiliki dua destinasi utama yang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Yakni KSPN Gili Tramena (Trawangan, Meno, Air) serta KSPN Gunung Rinjani Senaru dan sekitarnya.

Di samping dua kawasan tersebut, masih banyak destinasi lainnya yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Lombok Utara mulai dari wisata bahari (pantai, keindahan bawah laut), adventure tourism (paralayang, mendaki, camping, cycling, trail), wisata budaya (seni, adat dan tradisi), agrowisata (pertanian, perkebunan, budidaya), hingga wisata minat khusus, kebun binatang, dan kerajinan tangan. 

“Lombok Utara memiliki banyak destinasi wisata yang terbagi dalam dua zona yaitu pulau dan darat,” jelasnya.

Bupati-Lombok-Utara-Djohan-Sjamsu-111.jpgBupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu menandatangi prasasti pembangunan penataan Pantai Beraringan di Kecamatan Kayangan, pada awal pemerintahannya 2021 di situasi covid-19. (Foto : Kominfo)

Adapun upaya pemulihan pariwisata yang dilakukan pemerintah daerah, yaitu optimalisasi pemasaran dan penataan destinasi wisata. Pada pemasaran pariwisata dilakukan penguatan pada promosi baik secara langsung (direct promotion), sales mission, branding, maupun melalui media, baik lokal maupun internasional serta dukungan data statistik pariwisata yang terukur. Branding Lombok Utara sebagai daerah tujuan wisata menjadi salah satu fokus utama. 

“Selain itu, kami juga mengembangkan pasar yang berkualitas, penataan destinasi wisata, mengembangkan desa wisata, penguatan peranan pokdarwis, pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif terintegrasi,” terangnya. 

Pada penataan destinasi wisata, pemerintah daerah sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 28,5 miliar lebih dalam kurun waktu 2021-2024. Yang dialokasikan ke beberapa titik destinasi wisata prioritas, di antaranya penataan destinasi wisata pintu masuk ke tiga gili (areal pelabuhan Bangsal), penataan destinasi wisata Pantai Beraringan, pembuatan boardwalk, penataan destinasi agro wisata kelompok tani RBK, penataan desa wisata rumah adat Senaru, penataan destinasi baru arung Senaru, penataan destinasi wisata air terjun Sendang Gile, wisata pantai bintang jambianom-Medana, wisata pantai impos-Medana, pembangunan gapura di Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.

Kemudian juga pembangunan fasilitas mitigasi bencana alam di Gili Trawangan, penataan landscape di Gili Trawangan, fasilitasi mitigasi bencana alam di Gili Air, pembangunan fasilitas kebersihan di Gili Air, bangunan fasilitas umum dan spesifikasi pemeliharaan rutin destinasi wisata, pembangunan gapura destinasi desa wisata Genggelang, pembangunan jalan masuk ke pondok wisata Penjor, pembangunan homestay Penjor.

Serta pembangunan shoroom pusat informasi wisata Genggelang, pembangunan tempat parkir destinasi wisata Genggelang, bangunan fasilitas umum berugak tiang enam, bangunan fasilitas umum gapura indentitas, modal pembangunan gapura di destinasi Torean, pembangunan homestay di destinasi wisata Bangsal, pembangunan rest area Lokok Putek, penataan landscape pintu masuk air terjun Sendang Gile Senaru, penataan parkir dan lainnya di destinasi wisata kecinan. (*)  

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES