Dinas Perikanan Banyuwangi Himbau Nelayan Antisipasi Cuaca Buruk
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dinas Perikanan (Disperikan) Pemkab Banyuwangi melalui Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Banyuwangi mengeluarkan himbauan penting kepada seluruh nelayan di wilayah Banyuwangi untuk mengantisipasi kondisi cuaca buruk yang diperkirakan akan melanda perairan Banyuwangi dalam beberapa hari ke depan.
Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk dengan potensi gelombang tinggi dan angin kencang diperkirakan akan terjadi. Mengingat hal tersebut, Dinas Perikanan Banyuwangi menekankan pentingnya langkah-langkah antisipasi demi keselamatan para nelayan.
Advertisement
Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Banyuwangi, Anang Budi Wasono mengatakan, cuaca ekstrem seperti angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat dapat membahayakan keselamatan nelayan saat melaut.
“Kami menghimbau nelayan untuk tidak memaksakan diri melaut jika kondisi cuaca tidak mendukung. Utamakan keselamatan jiwa daripada mengejar hasil tangkapan,” kata Anang, Rabu (23/10/2024).
Anang berpesan, pihaknya meminta agar nelayan selalu memperhatikan informasi cuaca terkini yang dikeluarkan oleh BMKG.
“Dengan mengetahui kondisi cuaca terkini, nelayan dapat memilih waktu yang tepat untuk melaut dan menghindari daerah yang berpotensi terjadi gelombang tinggi atau angin kencang,” ucapnya.
Cuaca buruk dapat berdampak signifikan terhadap aktivitas penangkapan ikan. Selain membahayakan keselamatan nelayan, cuaca ekstrem juga dapat menyebabkan kerusakan pada kapal dan alat tangkap, serta penurunan hasil tangkapan.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Perikanan terus berupaya memberikan perlindungan kepada nelayan. Selain memberikan imbauan, pemerintah juga menyediakan fasilitas seperti tempat pelelangan ikan, dan juga asuransi keselamatan terhadap nelayan.
“Alhamdulillah sudah sebanyak 3 ribu nelayan yang sudah tercover asuransi BPJS. Ada juga yang belum mendapatkan tetapi insya allah sudah kami daftarkan. Namun, yang kami utamakan adalah nelayan kelompok-kelompok binaan,” cetusnya.
Jika nelayan, masih Anang, diluar kelompok binaan, pihaknya mengaku kesulitan dalam pendataan secara pribadi.
“Kesulitan dalam pendataan ini berdampak pada sulitnya pemerintah dalam memberikan bantuan dan program-program yang tepat sasaran kepada nelayan,” ujarnya.
Dinas Perikanan Banyuwangi berharap dengan adanya himbauan ini, para nelayan dapat mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan dan tetap aman selama menjalankan aktivitas di laut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |