Pemerintahan

Maruarar Sirait Usung Lahan Sitaan Koruptor untuk Realisasi Tiga Juta Rumah Rakyat

Senin, 28 Oktober 2024 - 21:27 | 36.24k
Menteri PKP Maruarar Sirait. (FOTO: dok. Humas PKP)
Menteri PKP Maruarar Sirait. (FOTO: dok. Humas PKP)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan bahwa keterbukaan informasi publik, efisiensi anggaran, dan inovasi adalah fondasi utama dalam mewujudkan Program Tiga Juta Rumah—salah satu prioritas pemerintahan Prabowo - Gibran. Hal ini disampaikan dalam Diskusi Program Tiga Juta Rumah di Jakarta, Senin (28/10/2024).

Menurut Menteri Maruarar, upaya transparansi publik dalam sektor perumahan tidak hanya menjadi alat kontrol, tetapi juga sebagai langkah untuk memberantas korupsi.

Advertisement

"Mengacu pada arahan Bapak Presiden, kita akan mengawasi penggunaan anggaran melalui keterbukaan publik. Rapat-rapat di Kementerian PKP akan disiarkan online, termasuk perencanaan organisasi dan anggaran,” ungkapnya.

Untuk merealisasikan target ini, tahun 2025 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp5,078 triliun. Alokasi tersebut mencakup pembangunan rumah susun (Rp3,53 triliun), rumah khusus (Rp0,105 triliun), rumah umum dan komersial (Rp0,121 triliun), rumah swadaya (Rp0,747 triliun), serta dukungan manajemen dan teknis (Rp0,575 triliun).

Maruarar menekankan pentingnya efisiensi dalam belanja anggaran negara, seperti pembelian material konstruksi dalam jumlah besar untuk mengurangi harga satuan.

“Saya ingin uang negara tidak hanya tidak dikorupsi, tetapi digunakan seefisien mungkin,” ujarnya.

Tak hanya efisiensi, inovasi juga diperlukan dalam menghadapi tantangan anggaran. Salah satu terobosan yang ditekankan Maruarar adalah penggunaan lahan sitaan koruptor untuk pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Ini adalah inovasi yang out of the box dan bisa membantu mengatasi keterbatasan anggaran,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pengelolaan aset hunian pemerintah, seperti Rusun Pasar Rumput yang kini ditawarkan dengan harga sewa terjangkau setelah evaluasi ulang.

“Kami mengurangi biaya sewa dari Rp3,5 juta menjadi Rp1,25 juta per unit agar lebih terjangkau untuk masyarakat kecil,” kata Maruarar.

Acara diskusi ini turut dihadiri Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah dan Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto, yang bersama-sama mendukung berbagai upaya menuju realisasi Program Tiga Juta Rumah untuk Indonesia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES