Pemerintahan

Songsong Generasi Indonesia Emas 2045, Kemenag RI Luncurkan Program PAUD Holistik 

Kamis, 14 November 2024 - 13:20 | 15.95k
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, M. Ali Ramdhani. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, M. Ali Ramdhani. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam langkah penting menuju generasi unggul menyongsong Indonesia Emas 2045, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI meluncurkan "Piloting Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI)" dan talkshow di RA Istiqlal, Jakarta pada Kamis, (14/11/2024).

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, M. Ali Ramdhani menyampaikan PAUD HI merupakan upaya yang sangat strategis untuk membangun generasi emas yang sehat, cerdas, dan berkarakter mulia.

Advertisement

"Melalui pendekatan holistik ini, kita memenuhi kebutuhan esensial anak sejak usia dini, baik dari aspek kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, maupun pendidikan yang berkualitas," katanya.

“Ini adalah langkah penting bagi kita semua, terutama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak-anak Indonesia," jelasnya.

Menyikapi masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar di negara kita, kata Sekjend, PAUD HI hadir sebagai salah satu solusi untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan gizi dan perawatan yang memadai. 

“Pemerintah menargetkan angka stunting nasional turun hingga 14% pada tahun 2024. Oleh karena itu, kolaborasi antar pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga keluarga, sangat penting agar target ini tercapai dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat,” ujarnya.

Di era modern ini, lanjut Ramdhani, kita juga perlu menanamkan nilai-nilai moral dan agama yang kuat pada anak-anak sejak dini. Pendidikan agama dalam PAUD HI tidak hanya menumbuhkan kecerdasan intelektual, tetapi juga membentuk karakter anak agar memiliki akhlak mulia, beriman, dan berbudaya. 

“Kita mengharapkan mereka tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, lingkungan, dan bangsa,” harapnya.

Ramdhani menghimbau kepada seluruh guru dan orang tua, untuk mendukung program PAUD HI ini dengan sepenuh hati. Menurutnya, semua memiliki tanggung jawab bersama dalam membentuk generasi masa depan yang kuat, sehat, dan berdaya saing. 

“Saya berharap PAUD HI akan terus berkembang dengan didukung kebijakan, sarana, dan program pelatihan yang tepat, sehingga bisa benar-benar menjadi landasan bagi anak-anak kita menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad menyampaikan, PAUD HI merupakan inisiatif strategis yang menitikberatkan pada kebutuhan menyeluruh anak usia dini.

Program ini melibatkan berbagai elemen seperti pendidikan, kesehatan, gizi, dan perlindungan, dengan tujuan untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal dan menyeluruh. 

“Anak-anak usia dini berada dalam fase kritis yang membutuhkan perhatian khusus. Oleh karena itu, kami berkomitmen mengatasi tantangan gizi dan stunting, serta menciptakan lingkungan aman dari bullying,” ujar Abu Rokhmad, menggarisbawahi pentingnya sinergi seluruh pihak dalam mendukung tumbuh kembang anak.

Dalam rangkaian acara, kata Abu, akan digelar talkshow dengan narasumber ahli, dr. Lovely Daisy, MKM (Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak – Kemenkes) dan Prof. Maila Dinia, M.A., Ph.D. (Guru Besar Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), yang memberikan wawasan dan strategi bagi lebih dari 139.000 guru Raudhatul Athfal (RA) di seluruh Indonesia. Talkshow ini diharapkan menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman untuk mendukung penerapan program PAUD HI di lingkungan madrasah.

Sebagai bentuk apresiasi, Abu Rokhmad turut memberikan penghargaan kepada para guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) yang berperan sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan program ini. Ditargetkan, 500 RA akan dijadikan percontohan dalam mengimplementasikan 8 indikator PAUD HI, yang meliputi pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak, pemberian makanan bergizi secara berkala, hingga penyediaan fasilitas sanitasi dan air bersih.

Kegiatan ini juga mencakup pemberian simbolis "Makanan Bergizi Gratis (MBG)" kepada anak-anak RA, sebagai bagian dari program prioritas pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak usia dini. Melalui program ini, Kementerian Agama berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlakul karimah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES