Dua Tahun Jabat Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra Fokus Soal Penataan dan Digitalisasi Parkir
TIMESINDONESIA, MALANG – Widjaja Saleh Putra yang sudah mengemban tugas sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang (Dishub Kota Malang) selama lebih dari dua tahun, memiliki tugas berat di Kota Malang.
Sejak dilantik sebagai Kepala Dishub Kota Malang pada September 2022 lalu, pria yang akrab disapa Jaya ini memiliki tujuan baik untuk menata lalu lintas Kota Malang.
Advertisement
Kepada TIMES Indonesia, ia menceritakan bagaimana melalui hari-hari sebagai Kepala Dishub Kota Malang dengan berbagai inovasi, ide dan tindakan kepada para pengendara dan lalu lintas Kota Malang.
Jaya sendiri memiliki tujuan, yakni ia ingin memberikan layanan penataan parkir terbaik dan melakukan digitalisasi parkir guna menekan kebocoran pemasukan daerah.
"Konsern saya, goalnya penataan parkir dalam artian bahwa parkir tepi jalan ini harus benar-benar tertata rapi dan tidak menimbulkan gejolak ataupun kemacetan. Saya juga ingin konsep digitalisasi yang saya bangun bersama teman-teman Dishub ini bisa berjalan lancar," ujar Jaya, Sabtu (16/11/2024).
Berbagai implementasi dan inovasi dalam penataan parkir terus ia pikirkan. Mulai dari tindakan lapangan secara tegas melalui operasi parkir, hingga rencana terbaru dalam pembangunan sentra parkir Kayutangan Heritage.
Tercatat, selama penindakan parkir liar di Kota Malang, ia mampu menurunkan angka parkir liar hingga mencapai 80 persen.
Bagaimana tidak, selama ia melaksanakan operasi parkir bersama tim gabungan, kendaraan yang terlihat melanggar peraturan langsung ditindak tegas. Seperti, sepeda motor langsung diangkut dan untuk mobil langsung digembok.
"Alhamdulilah selama ini bisa kita turunkan 80 persen. Sehari dulu bisa 18 mobil kita tindakan, sekarang ya satu atau dua lah. Paling vital di area luar RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) dan wilayah Jalan Veteran," ungkapnya.
Paling menjadi sorotan, dimana kemacetan kawasan Kayutangan Heritage yang kini menjadi ikon baru Kota Malang banyak dikeluhkan masyarakat.
Tak tinggal diam, secara bertahap, Jaya bersama personel Dishub Kota Malang terus membuat inovasi dan gagasan demi mengurai kemacetan. Mulai dari pengalihan arus lalu lintas yang awalnya dua arah menjadi satu arah, kemudian yang mulanya satu arah menjadi dua arah hingga rencana pembangunan sentra parkir di pusat Kayutangan.
Meski harus melalui proses panjang dan anggaran yang tak sedikit, Jaya optimis dengan adanya rencana pembangunan sentra parkir Kayutangan ini bisa menjadi solusi besar dalam penanganan kesemrawutan parkir dan kemacetan di area Kayutangan.
"Iya, kita bangun di dua lahan yang saling terhubung nantinya. Tahap pertama ada di eks kantor DLH (Jalan Majapahit) dan kini sedang kita usahakan untuk segera menyelesaikan segala persyaratan untuk menggunakan lahan eks kantor perbankan di pusat Kayutangan (Jalan Basuki Rahmat)," jelasnya.
Bukan hanya soal lokasi parkir saja, pembinaan juru parkir (jukir) secara berkala terus ia genjot hingga sekarang.
Terbaru, ia memiliki trobosan terhadap digitalisasi jukir. Dimana, ia ingin metode pembayaran digital atau QRIS bisa diimplementasikan di Kota Malang.
Tahap awal, sekarang tengah berjalan pembayaran digital antara pelaksana parkir atau jukir dengan Dishub Kota Malang sebagai perwakilan dari Pemerintah Daerah.
"Jadi, kita mulai virtual account pembayaran jukir ke pemerintah daerah dan ini sudah berjalan sejak 1 November 2024 kemarin," katanya.
Hal ini ia lakukan, demi mencegah kebocoran PAD Pemkot Malang. Selain bersih-bersih internal, ia juga harus merubah sistemnya.
"Ada 660 titik parkir di wilayah Kota Malang, ini kita lakukan bertahap, khususnya untuk parkir yang masuk wilayah Pemkot Malang," tuturnya.
Setelah itu, ia juga berharap akan segera menerapkan pembayaran parkir QRIS antara pengendara dan jukir. Selain memudahkan, ini juga bisa mencegah kenakalan jukir yang terkadang ada jukir liar dengan mematok harga diluar ketentuan.
"Selanjutnya, pelanggan ke jukir. Prediksi saya, tiga tahun sudah terlaksana," imbuhnya.
Hal ini ia lakukan, seperti cita-citanya sejak awal menjabat sebagai Kepala Dishub Kota Malang, dimana ia ingin memberikan layanan maksimal kepada masyarakat Kota Malang.
"Merubah kebiasaan memang butuh waktu. Taati semua aturan, insyallah bisa berjalan lancar dan kemacetan serta persoalan parkir di Kota Malang bisa terselesaikan," tandasnya.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |