Suasana Pilkada, Banyuwangi Berikan Pemahaman Pentingnya Pengelolaan Stres
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Suasana Pilkada menyelimuti atmosfer Bumi Blambangan. Adanya ketegangan, kecemasan hingga depresi selama dan setelah pemilu merupakan bentuk gangguan mental. Dengan begitu Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan turun berikan pemahaman pentingnya pengelolaan stres.
Pemahaman terkait pengelolaan stres tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) yang dilaksanakan di Aston Hotel Banyuwangi pada, Selasa 19 November 2024.
Advertisement
Kegiatan yang dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyuwangi M. Yanuar Bramuda itu, mengambil tema yakni ‘Mental Health Awareness for Leaders’ dimana kesehatan mental yang baik merupakan pondasi penting bagi seorang pemimpin.
Adanya acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental, mengenalkan cara untuk mengelola stres dan gejala gangguan mental serta membantu peserta untuk mengenali dan memahami kesehatan mental diri sendiri.
Kegiatan workshop ini diikuti oleh peserta lintas sektor dan lintas program terkait Se-Banyuwangi. Dipandu langsung oleh narasumber yang ahli di bidangnya yakni, Psikolog dari Puskesmas Batu Sayekti Pribadiningtyas S.Psi, M.Pd, dan dua Psikolog dari RSUD Blambangan Dr. NS Heni Dwi Windarwati, M.Kep, Sp. Kep.J, dan Betty Kumala Febriawati S.Psi., M.Psi.
Sebelumnya pernah dijelaskan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat, terkait gangguan kesehatan mental yang berpotensi muncul saat pemilu yaitu Anxiety Disorder dan Depressive Disorder.
Amir menerangkan, anxiety disorder adalah gangguan kecemasan yang melebihi ambang batas kewajaran. Gangguan jiwa tersebut biasanya ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut yang cukup kuat untuk mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk kasus Anxiety Disorder termasuk gangguan kejiwaan yang masih tergolong ringan.
Sedangkan, Depressive Disorder, Amir melanjutkan, adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus tertekan atau kehilangan minat dalam beraktivitas, sehingga menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kualitas hidup sehari-hari.
“Penyebab pengidap gangguan Depressive Disorder tersebut yakni ketegangan yang bersumber dari kombinasi kondisi biologis, psikologis, dan sosial seseorang,” terangnya, Rabu, (20/11/2024).
“Depressive disorder diidentifikasi rawan terjadi pasca pengumuman ketika sudah diketahui siapa yang menang dan siapa yang kalah,” imbuh Amir. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |